Mohon tunggu...
Mustafa Ziaus Saihin
Mustafa Ziaus Saihin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang manusia dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Program Studi Pendidikan Matematika. Saya membuat akun ini karena untuk memenuhi tugas Ilmu Kependidikan dan Profesi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kompetensi Guru Melalui Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesional

12 Desember 2024   12:25 Diperbarui: 12 Desember 2024   12:14 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan
Guru memainkan peran kunci dalam sistem pendidikan sebagai penentu keberhasilan pembelajaran siswa. Namun, persoalan kompetensi guru masih menjadi isu yang memprihatinkan, terutama di negara berkembang. Banyak guru menghadapi keterbatasan pelatihan, proses rekrutmen yang kurang ketat, serta minimnya dukungan pengembangan profesional. Hal ini berdampak pada kualitas pendidikan yang tidak merata, khususnya di daerah-daerah tertinggal.

Artikel ini bertujuan untuk menganalisis akar masalah, dampaknya terhadap pendidikan, dan solusi untuk meningkatkan kompetensi guru melalui transformasi institusi pendidikan dan pengembangan profesional yang berkelanjutan.

Inti Permasalahan
Kualitas guru yang baik membutuhkan pelatihan yang memadai, baik sebelum memulai karier maupun selama mengajar. Sayangnya, banyak guru belum mendapatkan pelatihan yang efektif. Selain itu, rekrutmen guru sering kali tidak berfokus pada kualitas, dan pengembangan profesional berkelanjutan sering diabaikan. Transformasi pendidikan yang mencakup pelatihan berbasis praktik, reformasi rekrutmen, dan pembaruan kompetensi berkelanjutan diperlukan untuk menjawab tantangan ini.

Penyebab Utama Rendahnya Kompetensi Guru
1. Terbatasnya Akses Pelatihan Berkualitas
Pelatihan guru kerap kali terlalu teoretis, tanpa menekankan pada pengalaman langsung di kelas. Akibatnya, banyak guru tidak siap menghadapi tantangan pembelajaran di lapangan, seperti mengelola siswa dengan kebutuhan yang beragam atau menggunakan pendekatan inovatif.

2. Rekrutmen yang Tidak Efektif
Proses seleksi guru di banyak wilayah masih menghadapi berbagai kekurangan. Kriteria seleksi seringkali hanya berbasis administratif tanpa mempertimbangkan kemampuan pedagogi atau keterampilan lainnya. Bahkan, beberapa daerah masih menggunakan sistem kuota tanpa mengutamakan kualitas.

3. Minimnya Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan
Guru membutuhkan pembaruan keterampilan untuk mengikuti perkembangan zaman. Namun, program pelatihan berkelanjutan sering kali terbatas, terutama di wilayah terpencil. Akibatnya, guru sulit mengikuti perkembangan teknologi dan pendekatan pengajaran modern.

Dampak dari Kompetensi Guru yang Rendah
1. Pendidikan yang Tidak Merata
Di daerah-daerah terpencil, siswa sering kali mendapatkan pengajaran dari guru yang belum memiliki kompetensi yang cukup. Hal ini berdampak pada kualitas pembelajaran yang rendah.

2. Rendahnya Motivasi Belajar Siswa
Guru yang menggunakan metode pengajaran monoton dapat membuat siswa kehilangan minat untuk belajar. Pendekatan ini gagal menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif.

3. Ketimpangan Sosial dan Ekonomi
Ketidakmerataan kualitas pendidikan memperburuk kesenjangan sosial antara daerah perkotaan dan pedesaan. Siswa di wilayah tertinggal sulit bersaing dalam dunia pendidikan dan pasar kerja yang semakin kompetitif.

Strategi untuk Mengatasi Permasalahan
1. Peningkatan Pelatihan Pra-Jabatan
Institusi pendidikan perlu mengembangkan program pelatihan berbasis praktik, seperti microteaching dan simulasi pembelajaran nyata. Pendekatan ini dapat membantu calon guru mempersiapkan diri menghadapi situasi pembelajaran yang kompleks.

2. Pengembangan Profesional Berkelanjutan
Program pelatihan berkelanjutan harus diadakan secara rutin, baik melalui seminar, lokakarya, maupun pelatihan berbasis teknologi. E-learning dapat menjadi solusi praktis untuk menjangkau guru di daerah terpencil dengan biaya yang lebih terjangkau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun