Sejak terjadinya krisis listrik di Nias pada 1 April 2016, tidak seperti biasanya kantor PLN area Nias dipenuhi oleh petugas operator dan teknisi mesin genset yang mengenakan kaos seragam bertuliskan “Demi Nias Benderang”. Penggunaan kaos ini dijadikan identitas petugas dalam memperlihatkan PLN Satu dalam mengatasi krisis listrik di Nias.
Pemandangan seperti itu tidak hanya terlihat pada hari kerja tetapi juga pada hari libur Sabtu dan Minggu. Petugas operator yang datang ke Nias merupakan pegawai PLN yang berasal dari seluruh Sumatera dan merupakan bentuk kepedulian dari mereka, bahkan mereka rela disebut sebagai relawan.
Para relawan tersebut silih berganti datang ke Nias bahkan dari mereka ada yang tidak tertampung di hotel-hotel dan penginapan sehingga ada yang tidur di Mesjid kantor. Sesuai data yang terkumpul di posko darurat kelistrikan Nias ada 95 orang relawan bertugas di Nias. Untuk mempermudah dan mempercepat mobilisasi genset ke lokasi, mereka dengan cepat dan tanggap menangani mesin genset yang digunakan untuk menyediakan daya listrik tambahan.
[caption caption="Kegiatan para relawan di Kepulauan Nias/Dok. pribadi"][/caption]Setelah kondisi kelistrikan normal di Kepulauan Nias seluruh para relawan mendapatkan ucapan terima kasih langsung dari Direktur PLN Regional Sumatera Bapak Amir Rosidin dan Menteri ESDM Bapak Sudirman Said saat mengunjungu Nias pada 14 April 2016. Foto bersama pun tak dilewati para relawan PLN ini.
Krisis listrik yang terjadi di Nias sebabkan berhentinya operasi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) sewa dengan kapasitas 2x10 megawatt yang berlokasi di daerah Moawo dan Idanoi. Dalam mengatasi krisis ini, PLN Area Nias dengan cepat dan tanggap memobilisasi genset-genset dari seluruh Sumatera dan Jawa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H