Koneksi antar materi sosial emosional
1. Sebelum mempelajari modul ini, saya berpikir bahwa ...... sehingga..... Setelah mempelajari modul ini, ternyata . . . . . .
 Sebelum mempelajari modul ini, saya berpikir bahwa dalam pembelajaran tidak terdapat pembelajaran sosial emosional dan yang berhubungan dengan sosial emosional hanyalah orang-orang yang berhubungan dengan psikolog sehingga dalam pembelajaran sama sekali saya tidak memikirkan kearah sosial emosional yang berhubungan dengan siswa. setelah mempelajari modul ini, ternyata saya memahami bahwa pembelajaran sosial emosional sangat penting untuk dapat diterapkan pada pembelajran di kelas dan lingkungan sekolah, walaupun pembelajaran sosial emosional ini hal baru bagi saya. Tetapi setelah saya mempelajari pada modul 2.2 ini saya mengetahui ternyata pembelajaran sosial emosional ini sering dilakukan ldi lingkungan sekolah terkhusus proses kegiatan belajar mengajar walaupun itu belum maksimal pelaksanaannya.
Ada 3 hal yang bisa dilakukan dalam mengimplementasikan Pembelajaran Sosial Emosional kepada peserta didik yaitu:
- Pengajaran Eksplisit
- Integrasi Praktek Mengajar Guru
- Kurikulum Akademik/Penciptaan Iklim Kelas dan Budaya Sekolah
- Penguatan KSE pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di sekolah
Sebagai seorang guru, kita juga sering dihadapkan dengan beragam masalah, baik itu masalah dari murid, rekan kerja, orang tua, atasan, atau pun masalah yang timbul dari banyaknya tuntutan pekerjaan yang membuat guru menjadi tertekan. Keadaan seperti ini tentunya akan mengganggu proses pembelajaran di kelas. Kontrol emosi menjadi tidak stabil. Oleh karena itu, berkesadaran penuh (mindfulness) menjadi sesuatu yang harus dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Dalam berkesadaran penuh, seorang guru dapat mengelola konflik, mengelola stress, mengetahui cara berinteraksi dengan orang lain, mengetahui cara untuk memahami diri sendiri, merasakan dan mengenali pikiran, perasaan dan lingkungannya. Dengan memahami  emosi  diri  maka  akan  membantu  kita  untuk  dapat merespon terhadap kondisi yang sedang dialami secara tepat, merespon secara lebih baik. Hal ini tidak hanya akan berdampak pada wellbeing diri tetapi dapat juga membantu menjadi role model bagi murid-muridnya.
2. Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis (well-being), 3 hal mendasar dan penting yang saya pelajari adalah:
- Pendidikan bukan hanya proses untuk memperoleh ilmu pengetahuan namun pada dasarnya bagaimana kita seorang guru dapat menuntun anak menemukan kodratnya, karakter dan budi pekerti. Untuk dapat menumbuh kembangkan bakat dan keterampilan peserta didik stersebut harus di latih dengan berbagai kegiatan, agar bakat dan keterampilan yang mereka miliki dapat secara maksimal di kembangkan. Karena pada dasarnya sekolah adalah tempat membentukan bakat dan ketermpilan peserta didik.
Pembelajaran Sosial Emosional adalah pembelajaran berbasis keterampilan dalam mendidik yang dibutuhkan anak untuk dapat bertahan dalam masalah  dan  memiliki  kemampuan  memecahkan masalah.Penerapan Pembelajaran Sosial Emosional penting diberikan kepada anak didik agar mereka mampu bertahan dan sekaligus dapat mengatasi setiap permasalahan sosial emosional yang dialaminya. Pembelajaran ini dapat dilakukan dengan cara latihan berkesadaran penuh (mindfulness).
- Pembelajaran  Sosial  dan  Emosional  adalah  pembelajaran  yang  dilakukan  secara kolaboratif seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional.Pembelajaran sosial dan emosional menurut kerangka CASEL bertujuan untuk mengembangkan 5 Kompetensi Sosial Emosional (KSE), di antaranya adalah:
1. Memberikan pemahaman, penghayatan dan kemampuan untuk mengelola emosi
(kesadaran diri)
2. Menetapkan dan mencapai tujuan positif (manajemen diri)