Mohon tunggu...
Musrifatul Khotimah
Musrifatul Khotimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

@Musrifatul khotimah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Catatan Anak Bungsu

11 Juli 2024   07:04 Diperbarui: 11 Juli 2024   07:26 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hai aku Rara, aku adalah anak bungsu dari empat bersaudara, aku perempuan ya!! tahu kan anak bungsu itu seperti apa. Yapssss anak bungsu yang manja, maunya dimengerti terus, tidak mau mengalah... iya itu gambaran secara umumnya tapi jangan salah, aku adalah anak perempuan yang memiliki banyak keinginan, kini yang terlaksana baru selesai kuliah S1 di salahsatu universitas swasta di Jawa Timur.

Masih banyak keinginan yang belum terwujud, aku sedang memperjuangkan hakku mengerti tidak? Aku perempuan yang di didik untuk mandiri kuat dalam segala hal. Tapi... ternyata aku tidak sekuat yang orangtuaku kira hehe, Pak anakmu sedang capek butuh pelukan mungkin dukungan yang bapak beri sudah cukup, tapi kali ini anakmu beneran capek pak, aku selalu melontarkan kata "kenapa" padahal tidak baik juga buat melontarkan kata kenapa terus menerus seperti tidak percaya sama Tuhan. 

Pak maaf ya anakmu belum bisa mewujudkan apa yang seperti bapak inginkan, anakmu belum bisa jadi manusia yang mengabdi pada negeri, anakmu sedang memperjuangkannya kok!!!. Bohong kalau anakmu selalu berkata baik-baik saja, diam-diam gini aku juga berpikir bagaimana caranya untuk mengatasi duniaku ini, sedih rasanya jika aku harus menangis lagi karena gagal dalam mencapai hal tersebut. 

Ada hari dimana aku mendapatkan kabar yang sangat buruk sepanjang aku berharap, di umurku yang sudah 23 tahun keatas harus gagal menjalani percintaan, kabar buruknya lagi aku tidak diterima beasiswa keprofesian, baiklah aku masih bisa memcobanya lagi di periode yang akan datang, tapi... untuk masalah hati apakah aku masih bisa mencobanya lagi? 

Rasa takut sudah mulai menghantui, bingung dimana harus berpijak bingung dimana harus terletak, kembali ke kenapa ini semua harus terjadi ke aku kenapa? Tuhan aku terlalu jauh ya sampai kau membuatnya seperti ini? Tuhan maaf yaaa!!! Aku wanita yang sedang berproses dalam karir dan harus berperang sama hubungan asmara saat ini. Aku sangat menyayanginya sangat lebih dari sangat, Tuhan bolehkah aku memaksa untuk saat ini demi seseorang itu?...... 

Lanjutnya ya hehehe, anak bungsu bukan berarti selamanya harus manja apa yang diingkan harus dimiliki, selalu dijuju kemanjaan enggak kok, manja? Sangat tidak berlaku buat aku, didikan orang tua yang sangat keras membawaku sampai saat ini harus bisa apa-apa sendiri sekolah sambil kerja sampingan, kuliah sambil kerja, meski kerja part time, kepala setiap hari sibuk memikirkan aku harus bagaimana, mikir cara bagi waktu dimana anak perempuan yang diharuskan untuk menjaga orangtua pergi ke kota lain untuk bekerjapun susah seberat itu ya beban anak bungsu yang jadi harapan orang tua, setiap hari bergelut dengan rasa overthingking takut tidak bisa bertahan hidup di dunia ini dengan berbagai rasa takut. 

Untuk bangkit dalam keterpurukan emang tidak mudah, jatuh bangun melawan ego berpikir positif selalu memperbaiki ibadah kini yang sedang kuperjuangkan aku yakin Tuhan tidak akan membiarkan aku untuk menyerah begitu saja, semangat menjalani hidup meski harus bertarung dengan semuanya, emang semua sawang sinawang kata orang Jawa, yang katanya anak bungsu tinggal menikmati harta orang tua di manja sana sini sudah dipersiapkan segalanya, tapi itu semua salah bagiku justru aku anak bungsu yang harus kuat berdiri dikaki sendiri untuk memperoleh apa yang aku mau, memikirkan keluarga sendiri, karena kakak-kakakku sudah sibuk keluarganya sendiri, aku menelan semuanya sendiri aku anak bungsu yang sibuk dengan keluh kesah orang tua yang seharusnya bukan tugasku untuk memikirkan tapi aku tidak mau egois dan aku harus berpikir juga tentang hal itu, apapun aku lakukan demi memperjuangkan apa yang aku mau. 

Tetap berperasangka baik kepada Tuhan, semangat menjalani hidup, bangkit dari keterpurukan, Tuhan pasti memberikan adil seadilnya. Semangat yukkkk untuk kita anak bungsu.

MK, 11 Juli 2024 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun