Mohon tunggu...
Musriadi Musanif
Musriadi Musanif Mohon Tunggu... Lainnya - Wartawan

Wartawan Harian Umum Singgalang, kini menjabat sebagai Koordinator Daerah Kabupaten Tanah Datar. Staf pengajar jurnalistik pada berbagai perguruan tinggi di Padang, Padang Panjang dan Bukittinggi, serta instruktur pelatihan-pelatihan jurnalistik bagi pelajar dan mahasiswa. Dapat dihubungi via email musriadi@gmail.com atau whatsapp +62 81363 119 119.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pemberitaan Pemilu Banyak Fokus pada Kompetisinya

16 November 2022   19:07 Diperbarui: 16 November 2022   19:11 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Khoirunnisa saat menjadi pemateri.(mus)

SALAH satu alat demokrasi adalah pemilihan umum (pemilu). Kendati demokrasi bukanlah bentuk pemerintahan yang baik, tapi paling tidak, dengan demokrasi sedikit sekali ternistakannya kemanusiaan dibanding yang lain.

Persoalannya adalah bagaimana pemilu bisa berjalan sesuai tataran sebenarnya, sehingga bisa mewujudkan pemerintahan yang ideal.

Direktur Eksekutif Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati mengatakan, selama ini dalam proses pemilu di Indonesia hanya bicara soal calon yang akan bertarung. Padahal, proses tahapan Pemilu yang sedang berjalan juga perlu untuk diketahui oleh masyarakat.

Setiap tahapan Pemilu itu krusial untuk disampaikan kepada publik, misalnya tahap verifikasi partai politik yang sedang berjalan.

"Selama ini kan kita bicara Pemilu di media lebih banyak soal kompetisinya, siapa calonnya. Padahal publik perlu tahu detail setiap tahapan," jelasnya.

Nisa mencontohkan, seperti sekarang verifikasi faktual, publik perlu tahu apakah partai itu betul-betul menyerahkan data nama anggotanya dengan benar. "Termasuk juga mendapatkan detail informasi kalau ada partai politik menyatakan tidak memenuhi syarat oleh KPU, itu kurangnya dimana, jumlahnya berapa. Menurut saya publik perlu tahu itu, ini data publik harus tahu," terangnya.

Nisa berharap, media tidak hanya memberitakan tentang pemilu saja, tetapi sampai ke tahap proses. "Kami berharap teman-teman jurnalis bisa menggali isu krusial di setiap tahapan Pemilu," tuturnya.

Untuk menciptakan proses pemilu yang benar, jurnalis memang sepatutnya dapat memberitakan secara komprehensif, supaya publik mendapatkan berita yang valid. Jadi tidak ada ruang berita bohong atau hoaks serta diskomunikasi.

Untuk itu, imbuhnya, Perkumpulan Pemilu dan Demokrasi (Perludem) bekerja sama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Padang dan Asosiasi Media Siber (AMSI) Sumatera Barat menggelar Pelatihan Jurnalistik  untuk informasi Pemilu 2024 yang sehat, berimbang dan inklusif.

Kegiatan tersebut dilaksanakan selama tiga hari, 15 hingga 17 November 2022 di Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar, diikuti 15 jurnalis yang berasal dari 15 media berbagai platform di Sumatera Barat, pelatihan tersebut terdiri atas tujuh sesi materi.(musriadi musanif)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun