ADA ribuan rumah warga yang rusak, usai diguncang gempa dahsyat pada 25 Februari 2022 lalu, di pagi yang cerah namun berujung duka. Selain rusak ringan dan rusak berat, tidak sedikit pula yang rubuh.
Hampir sembilan bulan musibah itu. Tapi kehidupan masyarakat di Kajai Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat, belumlah pulih benar.
Persoalan paling berat yang mereka hadapi adalah tempat di mana mereka pulang. Rumah untuk menjalani dinamika hidup, merenda masa depan. Hidup tinggal di tenda pengungsian tentu tidak patut pula berlama-lama dijalani.
Setelah tahap tanggap darurat, pemerintah menggulir agenda pemulihan dengan membangun hunian sementara (huntara), setelah itu dilanjutkan dengan merekonstruksi kembali rumah-rumah korban, khususnya yang mengalami rusak berat dan rubuh.
Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) bersama Lembaga Amil, Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah (LazisMu), sejak peristiwa itu terjadi sudah berjibaku di lapangan, membantu para korban.
Kedua lembaga itu mendapat dukungan dari para dermawan. Kepercayaan funder pun berhasil didapatkan, sehingga bantuan dari lembaga kemanusiaan pun mengalir. Dengan fasilitasi MDMC dan LazisMu itu, 'titipan' donatur dan lembaga funding internasional, diharapkan menjadi benar-benar tepat sasaran.
Itulah kemudian yang dibuktikan oleh LazisMu atas dukungan yang diberikan Salam Charity, sebuah lembaga kemanusiaan yang berbasis di London. Lembaga ini membantu membangun sebelas unit rumah untuk para korban. Atas eksekusi MDMC dan LazisMu, kini kesebelas unit rumah sudah ditempati. Ada yang hanya tempat tinggal, ada pula yang dijadikan rumah sekaligus warung.
Ketua LazisMu Pasbar Abror Lisman menjelaskan, saat ini sebelas unit rumah sudah selesai diperbaiki dan diserahkan kepada penerima manfaat.
Sebelas unit rumah itu adalah milik Marini warga Jorong Pasa Lamo, Rosmawati (Kampung Botuang), Bijan (Jorong Timbo Abu), Buyung (Kampung Botuang), Nurmiati (Kampung Tandikek Jorong Timbo Abu), Mislaini (Jorong Timbo Abu), dan S. Hendra Efendi (Kampung Botuang).
Berikutnya, Yalisman Mardan, dan Syahril; ketiganya adalah warga  Jorong Timbo Abu.
Abror menjelaskan, Salam Charity mengharapkan, bantuan rehab rumah ini dapat menjadi dorongan bagi yang menerima manfaat, untuk kembali bersemangat dalam menjalani kehidupan seperti biasa.