Mohon tunggu...
Musri Nauli
Musri Nauli Mohon Tunggu... Administrasi - Media Ekspresi untuk melihat problema hukum, gejala-gejala sosial dan alam kosmologi Rakyat Indonesia

Saya mencatat peristiwa disekitar saya yang sering diperlakukan tidak adil. Dari kegelisahan saya, saya bisa bersuara. Saya yakin, apa yang bisa saya sampaikan, akan bermakna suatu hari nanti.\r\nLihat kegelisahan saya www.musri-nauli.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kesalahan Singapura dan Indonesia dalam kasus Usman Harun

15 Februari 2014   07:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:48 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hubungan antara Singapura dan Indonesia akhir-akhir ini “cukup panas”. Hubungan ini dipicu ketika Indonesia melayari kapal perang dengan nama Usman Harun.

Singapura “marah besar”. Menurut Singapura, Keduanya tidak pantas dijadikan pahlawan dan membuat lambung kapal dengan nama keduanya akan membangkitkan “luka lama

Dari peristiwa ini ada beberapa kesalahan kedua negara. Kesalahan keduanya harus “diperbaiki” sehingga tidak “mengganggu” hubungan diplomatik ke depan.

Sebagaimana sudah menjadi pengetahuan, Usman dan Harun dijatuhi hukuman mati karena aksi pengeboman yang dilakukan keduanya di MacDonald House Orchard Road pada Maret 1965. Dalam pengeboman di kompleks perkantoran di pusat kota itu, tiga orang menjadi korban.

Singapura “kemudian” berang. Usman dan Harun kemudian dijatuhi hukuman mati. Dua peristiwa ini kemudian mengajarkan kepada kita bagaimana hubungan diplomatik dibangun.

Pertama. Kemarahan Singapura harus dihormati. Pemboman MacDonald House Orchard Road pada Maret 1965 merupakan “persoalan serius”. Dalam dunia sekarang cara-cara ini biasa dikenal dengan istilah “terorisme'.

Terlepas dari apapun alasan, cara teror dalam abad modern merupakan salah satu tema yang cukup sensitif.

Padahal “kepahlawanan” Usman Harun dapat diteladani sebagai sikap patriotik.

Singapura tidak ingin agar sikap yang diambil oleh Usman Harun kemudian akan “memicu” sikap teror terhadap Singapura. Oleh karena itu, Singapura “membatasi” diri agar sikap yang diambil oleh Usman Harun tidak “diikuti” oleh siapapun.

Dari alasan ini, kita “berusaha” mengerti terhadap kemarahan Singapura. Singapura harus “memastikan” rakyat Singapura terlepas dari rasa ketakutan.

Dari alasan ini, kita harus “menghormati” sikap yang diambil oleh Singapura.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun