Lihatlah bagaimana panitia TPS di berbagai daerah yang menyambut tamu Pemilu atau Pilkada dengan menyiapkan tenda atau berpakaian daerah.
Atau lihatlah suasana 17-an agustus. Suasana semarak benar-benar dirasakan oleh rakyat. Sehingga meletakkan bambu dan kemudian mengaitkan dengan "perang" adalah perumpamaan yang sungguh tidak masuk akal.
Ketiga. Simbol bambu adalah symbol kejayaan Indonesia mengusir penjajah. Lalu dengan menggunakan bambu apakah dapat membangkitkan semangat nasionalisme para atlet yang akan bertanding ? Rasanya terlalu naif. Kata anak muda zaman now "Jaka sembung bawa golok".
Yang dibutuhkan atlet justru supporter yang mengisi berbagai venue sehingga semangat atlet terpompa.
Sembari meneruskan membaca, aku cuma bergumam. "Sudah, ah. Mungkin kurang piknik".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H