Mohon tunggu...
Musri Nauli
Musri Nauli Mohon Tunggu... Administrasi - Media Ekspresi untuk melihat problema hukum, gejala-gejala sosial dan alam kosmologi Rakyat Indonesia

Saya mencatat peristiwa disekitar saya yang sering diperlakukan tidak adil. Dari kegelisahan saya, saya bisa bersuara. Saya yakin, apa yang bisa saya sampaikan, akan bermakna suatu hari nanti.\r\nLihat kegelisahan saya www.musri-nauli.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Memahami Makna Bambu dari "Aur"

19 Juli 2018   19:45 Diperbarui: 19 Juli 2018   20:24 775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Lihatlah bagaimana panitia TPS di berbagai daerah yang menyambut tamu Pemilu atau Pilkada dengan menyiapkan tenda atau berpakaian daerah.

Atau lihatlah suasana 17-an agustus. Suasana semarak benar-benar dirasakan oleh rakyat. Sehingga meletakkan bambu dan kemudian mengaitkan dengan "perang" adalah perumpamaan yang sungguh tidak masuk akal.

Ketiga. Simbol bambu adalah symbol kejayaan Indonesia mengusir penjajah. Lalu dengan menggunakan bambu apakah dapat membangkitkan semangat nasionalisme para atlet yang akan bertanding ? Rasanya terlalu naif. Kata anak muda zaman now "Jaka sembung bawa golok".

Yang dibutuhkan atlet justru supporter yang mengisi berbagai venue sehingga semangat atlet terpompa.

Sembari meneruskan membaca, aku cuma bergumam. "Sudah, ah. Mungkin kurang piknik".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun