Mohon tunggu...
Muspiar Saputra
Muspiar Saputra Mohon Tunggu... -

Kuliah di FISIP UNSRI Angkatan 2010 jurusan Administrasi Negara

Selanjutnya

Tutup

Politik

Partai Mahasiswa (Parma) Tuntutan Atau Mengejar Ketertinggalan

24 Februari 2014   22:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:30 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kongres mahasiwa Unsri ke XII yang berlangsung pada tanggal 28 November 2013, dimana dalam kongres tersebut membahas berbagai macam hal yang menyangkut permasalahan diruang lingkup Unsri maupun Progress pergerakan Mahasiswa Unsri kedepan. Salah satu bahasan dalam kongres yang  cukup menarik perhatian adalah tentang system partai dalam pemira Unsri. Sempat terjadi tarik ulur perdapat diantara para peserta kongres  dalam memutuskan hal ini, hingga pada akhirnya tercapai kata SEPAKAT bahwa kedepan pemira Unsri kan mengunakan sistem Partai Mahasiswa(Parma).

Mengejar Ketertinggalan

Apakah Parma memang hal yang benar-benar dibutuhkan di kampus Unsri, ditengah citra buruk partai-partai yang ada di Nasional pada saat ini? Sesungguhnya wacana Parma sudah muncul di Kampus Unsri sejak tahun 2007, dengan tujuan untuk meningkatkan dinamisasi perpolitikan dikampus Unsri, dan meningkatkan partisipasi mahasiswa Unsri dalam Pemilu. Serta menjadi wadah belajar mahasiswa untuk berdemokrasi yang nantinya dapat diterapkan diluar kampus.

Pada tahun 2007 isu tentang pembentukan Parma memang berhembus begitu kencang bukan hanya di Kampus Unsri melainkan juga dikampus-kampus besar lainnya. Hingga pada akhirnya Universitas Gadja Mada(UGM) berhasil menjadi pionir diadakannya Parma dalam system Pemira. Pada perkembangannya Universitas Muhammadiyah Surakarta(UMS) pun menyusul UGM untuk menerapkan sistem Parma. Kesuksesan UGM, UMS dll dalam pembentukan Parma membuat semangat Mahasiswa Unsri kembali bergejolak untuk mendirikan parma yang sebenarnya merupakan isu lama yang diangkat kembali pada tahun 2014 untuk mengejar ketertinggalan dalam penerapan demokrasi yang modern di tataran Kampus.

Tuntutan DPM KM Unsri

Pertanyaan selanjutnya apakah wacana Parma ini akan bernasib sama dengan wacana Parma sebelumnya yang hanya mentok pada wacana saja? Amanah yang besar lagi berat untuk DPM KM Unsri 2014 untuk mewujudkannya, tapi keledai pun tak akan jatuh kelubang yang sama. Dengan begitu Anggota DPM KM Unsri haruslah berkerja ekstra keras untuk mewujudkan mimpi adanya Parma dalam Pemilu di kampus Unsri dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi.

Hal utama yang harus dilakukan dalam pembuatan UU Parma adalah merangkul semua Stakeholders yang ada di kampus Unsri, Dimulai dari Pihak Rektorat Unsri, organisasi-organisasi yang ada( BEM, DPM. UKK, UKM, BO, Ormawa dan komunitas), Aktivis-aktivis kampus dan yang paling Utama Mahasiswa Unsri. Hal ini tidaklah mudah, terutama dalam menyatukan “arguments” yang akan muncul nantinya. Bisa saja pada akhirnya akan terjadi deadlock dalam proses perumusan UU Parma ini, hingga membutuhkan waktu yang panjang dalam permusan UU nya. Dan hal tersebut kembali menjadi tantangan DPM KM Unsri untuk merangkul dan menyatukan suara Stakeholders.

Tantangan dari pembentukan Parma ini tak hanya datang dari internal kampus saja, tetapi juga dari eksternal kampus. Karena Partai mahasiswa hakikatnya adalah kelompok kepentingan yang dilegalkan, sehingga membuat Parma rawan disusupi oleh kepentingan pihak luar untuk masuk ke lingkungan kampus Unsri, untuk mengatasi hal tersebut terjadi dibutuhkan peraturan yang tegas terkait Parma ini. Serta dengan KPU Unsri yang akan dipermanenkan membuat Parma dapat diawasi sepanjang waktu.

Parma tentunya akan berdampak Positif dan negatif dalam penerapannya, namun hal tersebut harusnya tidak membuat nyali kita ciut untuk mewujudkan sistem Partai Mahasiswa di Kampus Unsri, karena kampus adalah cawan untuk belajar. Dan Parma merupakan suatu tuntutan dalam berdemokrasi yang modern di kampus.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun