Bercerita tentang pribadi sendiri dengan keadaan yang kadang tidak menentu, menyelami pada keadaan-keadaan yang mungkin orang lain orang lain tidak mungkin mau untuk sekedar bertanya walaupun tidak punya hasrat untuk tahu. Bersendiri, berdua dengan suasana yang sama sekali tidak bisa di ajak bicara walaupun dikursus sampai berkeringat darah. Selalu saja mencoba menikmati kesendirian yang sering aku ciptakan sendiri kesendirian itu, aku menjauh dari orang-orang tidak mencoba bergabung, karena memang aku mau sendiri.
Memahami orang lain mungkin gampang-gampang susah karena mereka yang aku nilai tidak ada pada diriku melainkan objek lain yang sama sekali lepas dari raga dan jiwaku. Namun di lain pihak, belum tentu itu semua dapat menjadi objektif. Menilai diri sendiri terlebih dahulu tentu lebih bijak, mencoba membuka gembok kesombongan dan ketinggian hati tentang pribadi sendiri. Tidak mencoba mengacak-ngacak terlebih dahulu kepribadian orang lain, karena pasti banyak distorsi nilai yang akan menjadikan sebuah kesimpulan makin menjadi rumit.
Pribadi yang hanya mementingkan pribadi sendiri terkesan sombong dan eksklusif, menjaga diri dari terburu-buru menilai orang lain baik, namun tidak malah menjadi hilang dan tidak mau tahu, berilah mereka nasehat bila mereka meminta dan jangan menceramahinya bila mereka enggan untuk meminta nasehat. Menjadi pribadi yang santun, bersikap selalu moderat terhadap siapapun dan dalam keadaan apapun.
Menjadi pribadi baik, dapat dicapai bila ada niat dan tindakannya, walaupun mungkin akan tersendat dan juga kadang harus membabat habis rintangan yang mencoba menyelimpung kaki. Namun kala tersandung dan jatuh, sudah semestinya bangun dan melangkah lebih tegak lagi, apapun yang terjadi, jadikanlah sebuah motivasi dan jalan agar dapat lebih baik lagi. Mata yang selalu tajam menatap masa depan, pancarkan dengan pasti. Hingga dunia pun yakin bahwa aku memang ingin merangkul itu, sampai akhirnya dunia pun menyetujuinya.
Banyak motivasi tentang pribadi-pribadi sukses, menjadi orang terpandang bukan karena bapak atau ibunya konglomerat bahkan darah biru. Tapi karena pribadi dirinya yang menginginkan itu dan diterjemahkan oleh dunia, diterjemahkan oleh energy-energi positif yang beredar dengan teratur dan pasti di alam yang sama sekali dan tak seorang pun dapat merasakannya, tapi keyakinan dan fakta nyata yang mengatakan adanya semua tentang energy posited di dunia ini.
Sangat anggun pribadi yang tidak mau egois, atau hanya ingin memperkecil keegoisannya. Akan menjadi pribadi menarik dan ingin sekali berubah dan maju yang pada akhirnya nanti dapat merubah dunia. Pribadi menarik selalu diterima dimana pun dia berada, berkunjung dan bertempat. Sangat eman rasanya bila pribadi yang seperti itu bila harus pergi. Karena kebanyakan pribadi anggun dan menarik selalu menjadi inspirasi dan motivasi bagi pribadi yang lain di luar raga dan jiwanya yang dapat menerima dan ingin berubah.
Semua, tentang perubahan besar dunia, tentang kesuksesan, tentang kemuliaan di mata masyarakat, tentang warna-warna dunia tak lain berawal dari pribadi-pribadi anggun dan menarik. Bisa dibayangkan bila taka da pribadi yang seperti itu, dunia akan muram, dunia akan bisa pasti menangis darah karena muram durja dan laknat pribadi yang tidak mau menjadi anggun, pun juga tidak menjadi menarik. Mengawali dari pribadi sendiri memang kadang sulit, namun itulah kunci dari segalanya. Bukanlah pintu egois, sombong dan sebagainya, lepaslah, mulai menjadi pribadi yang menarik yang dinantikan dunia dan dunia akan menerjemahkan itu menjadi sebuah kenyataan dan fakta sejarah yang menginspirasi.
Musolli
Catatan tanggal 23-04-2013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H