Mohon tunggu...
Musni Umar
Musni Umar Mohon Tunggu... -

Sociologist and Researcher, Ph.D in Sociology, National University of Malaysia (UKM)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pesan dan Harapan Sosiolog Kepada Seluruh Bangsa Indonesia dan Warga DKI Jakarta

1 Oktober 2016   06:10 Diperbarui: 1 Oktober 2016   07:22 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Assalamu’alaim Wr. Wb

Salam sejahtera untuk kita semua

Setelah mencermati secara  seksama kehidupan bangsa dan negara kesatuan republik Indonesia yang merdeka 71 tahun lamanya, dan melaksanakan pembangunan 32 tahun lamanya di era Orde Baru, dan 18 tahun di era Orde Reformasi, sebagai sosiolog merasa prihatin karena belum ada tanda-tanda seluruh bangsa Indonsia akan bangkit, maju dan jaya seperti bangsa-bangsa lain di dunia.  

Berbagai persoalan besar yang dihadapi bangsa Indonesia seperti kesenjangan yang semakin melebar, pendidikan sebagian besar bangsa Indonesia hanya tamat SMP dan tidak tamat SD,  kemiskinan yang masih dialami sebagian bangsa Indonesia, hukum masih tajam ke bawah dan tumpul ke atas dan sebagainya,  merupakan akibat tidak dilaksanakannya tujuan Indonesia merdeka yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 dan Pancasila.

Maka sebagai wujud dari tanggung jawab terhadap kepada Allah, bangsa dan negara kesatuan republik Indonesia dan dalam rangka partisipasi terhadap upaya mendorong kebangkitan dan kemajuan seluruh bangsa Indonesia dan warga DKI Jakarta, saya menyampaikan pesan dan harapan:

  • Mereka yang diberi kekuasaan oleh Allah melalui pemilihan Presiden, Gubernur,  Bupati dan Walikota serta pemilihan anggota parlemen, sudah saatnya mewujudkan tujuan Indonesia merdeka “yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa…”. 
  •  Mereka yang memimpin partai politik hendaknya menyadari bahaya dan ancaman yang dihadapi,  jika partai politik tidak dijadikan sebagai pilar demokrasi dan sarana mewujudkan demokrasi ekonomi dan demokrasi pendidikan, tetapi justeru menjadi ajang transaksi politik dengan pemodal yang mengabaikan kepentingan bangsa dan negara serta aspirasi masyarakat yang ingin hidup sejahtera, adil dan makmur.
  • TNI dan POLRI sebagai kekuatan terdepan dalam menjaga keutuhan seluruh tumpah darah Indonesia dan keamanan segenap bangsa Indonesia supaya selalu memihak kepada kepentingan republik dan berdiri tegak membela bangsa Indonesia terutama rakyat jelata yang mayoritas belum menikmati kemerdekaan Indonesia.
  • Cendekiawan, ulama, tokoh agama dan mahasiswa, hendaknya selalu menjadi obor yang menerangi seluruh bangsa Indonesia, menjadi pencerah, penyadar, pencipta dan pengabdi, selalu menyuarakan kebenaran dan keadilan, senantiasa mengobarkan optimisme, semangat kebersamaan, gotong-royong, dan sinergitas untuk merawat Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan terus berjihad membawa seluruh bangsa Indonesia dan negara Republik Indonesia untuk meraih kemajuan dan kejayaan.
  • Dalam rangka pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota tahun 2017, seluruh bangsa Indonesia yang sudah memenuhi syarat supaya menggunakan hak pilih dengan baik dan penuh tanggung jawab untuk memilih pemimpin daerah yang bisa mewujudkan tujuan Indonesia merdeka, memberi manfaat, kebaikan dan kemajuan bagi pemilih dan rakyat di daerah.  Kepada seluruh aparat TNI dan POLRI serta Aparatur Sipil Negara supaya adil dan netral dalam pilkada serentak.  
  • Warga DKI Jakarta adalah pemilik kedaulatan, pejuang, tulang punggung dan pemilik kemerdekaan.  Oleh karena itu, warga DKI Jakarta melalui pemilihan Gubernur DKI Jakarta sebaiknya kalau mau melakukan perubahan secara damai, tetap menjaga keamanan, ketertiban, ketenangan dan meneguhkan persatuan dan kesatuan dengan memanfaatkan momentum pemilihan Gubernur DKI 2017.   Untuk mewujudkan perubahan, maka harus bersatu padu, bersinerji, bergotong-royong dan bahu-membahu.    Nasib warga DKI Jakarta tidak akan berubah ke arah yang lebih baik, kalau hak-hak politiknya  digadaikan, dijual dan dibeli oleh calon pemimpin yang di danai para pemodal.  Kepada KPUD DKI dan Bawaslu DKI supaya menjadi pelaksana Pilgub DKI yang penuh dedikasi, jujur, dan adil.    

Demikianlah,  semoga Allah selalu melindungi kita, memberi taufik dan  hidayat kepada segenap pemimpin Indonesia, seluruh bangsa Indonesia teristimewa warga DKI Jakarta. 

Billahit taufiq walhiyah.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.                                                                                                 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun