Mohon tunggu...
Musni Umar
Musni Umar Mohon Tunggu... -

Sociologist and Researcher, Ph.D in Sociology, National University of Malaysia (UKM)

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

10 Alasan Yusril Berpeluang Jadi Cagub PDIP

29 Mei 2016   05:33 Diperbarui: 29 Mei 2016   10:17 3742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra, saat wawancara di kantor redaksi Kompas.com, Jakarta, Selasa (5/4/2015). Dalam kesempatan itu, ia memaparkan gagasannya mengenai Jakarta. (KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO)

Keenam, YIM merupakan bakal calon gubernur DKI Jakarta yang paling berpeluang mengalahkan petahana (Ahok), setelah Ridwan Kamil, Walikota Bandung, dan Ibu Risma, Walikota Surabaya, tidak bersedia dicalonkan menjadi calon gubernur DKI Jakarta.  

Ketujuh, jika YIM dicalonkan oleh PDIP menjadi calon gubernur DKI Jakarta, kekuatan nasionalis dan Islam akan bersatu, dan berpeluang besar memenangkan pertarungan dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta tahun 2017.

Kedelapan, YIM bisa menjadi pendorong partai-partai politik yang beraliran nasionalis, nasionalis religius, dan islamis bersatu dalam mengusung satu calon gubernur DKI Jakarta tahun 2017 sehingga pemilihan kepala daerah provinsi DKI Jakarta hanya dua calon, yang berarti satu putaran.  

Kesembilan, PDIP sebagai pemenang nomor satu di DKI Jakarta dalam pemilu legislatif 2014, pasti tidak mau calonnya kalah dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta karena menyangkut marwah dan harga diri partai. Oleh karena itu, sebagai sosiolog, saya yakin Ibu Mega akan memilih YIM sebagai calon gubernur DKI Jakarta karena paling tinggi popularitas dan elektabilitasnya selain petahana walaupun bukan kadernya. 

Kesepuluh, PDIP sebagai pemenang pemilu dan pemegang kekuasaan di negara ini, pasti tidak mau kalau terjadi ketegangan yang luar biasa dan berpotensi menimbulkan kekacauan dalam pemilihan kepala daerah di DKI Jakarta karena DKI merupakan pusat pemerintahan, pusat kekuatan politik, ekonomi, sosial dan pertahanan keamanan. 

Maka saya menduga Ibu Mega dengan kearifan dan kepiawaiannya yang luar biasa dalam membaca tanda-tanda perkembangan politik dan sosial di DKI Jakarta akan menjatuhkan pilihannya ke YIM dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta, sebagai cara mempersatukan kekuatan nasionalis dan islamis. 

Bersatunya dua kekuatan besar di DKI Jakarta akan menciptakan dua manfaat besar. Pertama, akan mengurangi ketegangan dan menghilangkan potensi kekacauan di DKI Jakarta menjelang, saat, dan pascapilkada. Kedua, insya Allah akan memenangkan pemilihan gubernur DKI Jakarta tahun 2017.  

Allahu a’lam bisshawab 

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun