Kemarin pagi (10/2) saya ke Universitas Indonesia (UI) untuk legalisasi ijazah. Saya amat terkejut di halaman Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) dipampang foto Prof. Dr. Bhenyamin Husein dengan tulisan “Berita Duka” Innalillahi wainnailaihi raji’un telah meninggal dunia Prof. Dr. Bhenyamin Husein, S.H. Guru Besar Ilmu Administrasi pada Sabtu, 06 Februari 2016 telah dimakamkan di TPU Tanah Kusir.
Sebagai orang yang pernah diajar oleh beliau dan pernah berintekasi dengan Prof. Dr. Bhenyamin Husein selama saya belajar di UI, saya merasa amat kehilangan dengan kepergian beliau, apalagi saya tidak ketahui pada saat sakit dan wafat sehingga tidak ikut mengantarkan beliau ke tempat peristirahatannya yang terakhir.
Oleh karena itu, walaupun sudah beberapa hari beliau meninggal dunia, saya sebagai muridnya dan anak ideologis beliau saya menulis tentang Prof. Dr. Bhenyamin Husein dan memanjatkan doa dengan membacakan “Alfatihah”, semoga amal kebaikannya dalam menabur ilmu pengetahuan kepada para mahasiswa-mahasiswi Universitas Indonesia pada khususnya dan di universitas lainnya, diterima oleh Allah.
Telah Menabur Kebaikan
Seluruh keluarga besar Universitas Indonesia khususnya Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik merasa kehilangan dengan kepergian beliau untuk selama-lamanya. Seperti ditulis di atas “Innalillahi wainnailaihi raji’un” (sesungguhnya kita milik Allah dan akan kembali kepadaNya), maka jika sudah tiba saatnya, siapapun juga suka tidak suka dan mau tidak mau akan menghadap kepadaNya.
Walaupun Prof. Dr. Bhenyamin Husein telah pergi untuk selamanya, tetapi pepatah mengatakan “Gajah mati meninggal gading harimau meninggalkan belang manusia mati meninggalkan nama”.
Prof. Dr. Bhenyamin Husein telah wafat dengan meninggalkan nama dan jasa-jasa yang amat banyak bagi bangsa dan negara, khusuusnya Universitas Indonesia, lebih khusus lagi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, karena selama beliau hidup telah menabur kebaikan dengan mengajarkan ilmu pengetahuan kepada para mahasiswa-mahasiswi.
Prof. Dr. Bhenyamin Husein telah berjasa banyak kepada bangsa dan negara karena telah ikut secara aktif mencerdaskan kehidupan bangsa. Tidak hanya itu, tetapi beliau telah berinvestasi di akhirat karena Nabi Muhammad saw pernah bersabda “Izaa mata ibnu Adam inqatha’a amaluhu illa min stalastin, shadaqatun jariyah, wailmun juntaubihi wawaladun shalihun jad’ulahu” (Apa bila seorang anak Adam meninggal seluruh amal perbuatannya terputus kecuali tiga, sadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang selalu mendoakan kepadanya).
Kata pepatah “Patah tumbuh hilang berganti”. Prof. Dr. Bhenyamin Husein telah meninggal dunia, insya Allah sudah banyak anak-anak ideologis yang pernah diajar dan dibimbing oleh beliau, yang siap menggantikan untuk melanjutkan perjuangan mencerdaskan kehidupan bangsa dan berinvestasi mempersiapkan diri menghadap Allah dengan memberi ilmu yang bermanfaat kepada sesama.
Selamat jalan Prof. Dr. Bhenyamin Husein, semoga Allah menerima amal kebaikanmu selama hidup di dunia dan mengampuni dosa-dosamu. Kader ideologismu insya Allah akan melanjutkan perjuanganmu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H