Mohon tunggu...
Musni Umar
Musni Umar Mohon Tunggu... -

Sociologist and Researcher, Ph.D in Sociology, National University of Malaysia (UKM)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketimpangan Bisa Melahirkan "Intifadah"

5 Februari 2016   07:52 Diperbarui: 5 Februari 2016   08:02 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pembangunan ekonomi amat diperlukan, tetapi membangun ekonomi ditengah mayoritas rakyat yang tidak berpendidikan memadai dan tidak memiliki kepakaran, hanya semakin menciptakan ketimpangan.

Pernyataannya, apa yang harus dilakukan pemerintah? Menurut saya, ciptakan sistem pendidikan yang adil dengan memihak dan memberi keistimewaan kepada anak-anak rakyat jelata yang mayoritas miskin. Anak-anak miskin harus memperoleh special treatment dan affirmative action untuk memperoleh pendidikan gratis dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi dengan beasiswa penuh dari pemerintah.

Sementara anak-anak dari kelas menengah dan kelas atas, harus tetap membayar biaya pendidikan, tidak perlu mereka diberi pendidikan gratis. Dengan demikian, bisa diwujudkan subsidi silang yaitu anak-anak orang kaya dan pemerintah menyubsidi pendidikan anak-anak rakyat jelata.

Menurut saya, ketimpangan ekonomi hanya bisa diatasi secara permanen melalui pendidikan formal, informal dan pendidikan kepakaran (keahlian) bukan dengan yang lain.

Allahu a’lam bisshawab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun