Mohon tunggu...
Musni Umar
Musni Umar Mohon Tunggu... -

Sociologist and Researcher, Ph.D in Sociology, National University of Malaysia (UKM)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Hasil Pilkada Serentak 2015 Harus Beri Perbaikan Bangsa

9 Desember 2015   05:12 Diperbarui: 9 Desember 2015   07:21 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tanggal 9 Desember 2015, adalah hari yang amat bersejarah bagi bangsa Indonesia karena untuk pertama kali dilaksanakan pesta demokrasi-pemilihan kepala daerah (pilkada) di 263 daerah provinsi, kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.

Rakyat sebagai pemilik kedaulatan diberi hak seluas-luasnya dan sebebas-bebasnya untuk memilih satu pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur, calon Bupati-Wakil Bupati dan calon Walikota-Wakil Walikota.

Pemilihan kepala daerah serentak yang untuk pertama kali dilaksanakan di Indonesia, merupakan momentum yang amat penting dan bersejarah bagi bangsa Indonesia, setelah 17 tahun Indonesia menjalani demokrasi.

Oleh karena itu, pilkada serentak tahun 2015 harus sukses dan membei hasil bagi perbaikan bangsa dan negara. Untuk itu, pilkada hasus dilakukan hal-hal sebagai berikut. Pertama, seluruh rakyat yang mempunyai hak pilih harus menggunakan hak pilih secara baik dengan memilih calon yang sudah ditetapkan.

Kedua, pasangan calon yang dipilih dalam pilkada adalah yang terbaik, yaitu yang bisa membawa perubahan, perbaikan dan kemajuan masyarakat di daerah masing-masing.

Ketiga, hendaknya pasangan calon yang bertanding tidak melakukan politik uang (money politics) untuk memengaruhi rakyat supaya memilih yang bersangkutan. Karena perbuatan tersebut dilarang oleh undang-undang dan agama serta merusak demokrasi.

Keempat, rakyat sebagai pemilik kedaulatan, juga tidak boleh menerima uang sogokan dalam pilkada yang patut diduga merupakan politik uang. Selain dilarang oleh undang-undang dan agama, juga merusak demokrasi dan pasti tujuan pilkada tidak akan menghasilkan perubahan, perbaikan dan kemajuan daerah yang dipimpin seorang kepala daerah yang terpilih melalui politik uang.

Kelima, tokoh agama, tokoh masyarakat dan adat, para guru dan ustadz, pendeta dan biksu yang bermukim di daerah tempat diselenggarakan pilkada, harus berpartisipasi dalam pilkada demgan hadir ditempat-tempat pemungutan suara (TPS) untuk memilih pasangan calon kepala daerah, dan juga mengajak rakyat yang sudah memenuhi syarat untuk memilih.

Selain itu, seluruh rakyat di tempat akan dilaksanakan pilkada bersama aparat keamanan, berkewajiban menjaga suasana aman, damai dan kondusif, sehingga para pemilik suara dapat melaksanakan hak pilih dengan baik dan tenang.

Selamat melaksanakan pilkada, semoga hasilnya membawa perubahan, perbaikan dan kemajuan masyarakat, bangsa dan negara republik Indonesia yang kita cintai.

Masa depan daerah dan Indonesia, ditentukan rakyat hari ini.  Pilih pasangan calon kepala daerah yang memiliki rekam jejak yang baik, tidak korupsi, amanah, jujur, terpercaya, cerdas dan komunikatif dengan rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun