Mohon tunggu...
Musni Umar
Musni Umar Mohon Tunggu... -

Sociologist and Researcher, Ph.D in Sociology, National University of Malaysia (UKM)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pola Penyebaran dan Penerimaan Radikalisme dan Terorisme di DKI, Laporan Awal Penelitian Narasi dan Politik Identitas

6 Desember 2015   07:07 Diperbarui: 6 Desember 2015   10:05 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ahmad Syafi’i Mufid, mengharapkan tokoh-tokoh umat (Islam) harus satu visi,

1.  jangan saling menyalahkan. 

2.  Para pemimpin tidak zalim dan rakus.

3.  Ada gangguan dari pihak lain.

4.  Ada perbedaan paham (Suni dan Syiah).

5.  Media tidak netral.

Terorisme, merupakan permasalahan yang sangat kompleks. Kompleksitas tersebut dapat dilihat dari sulitnya para ahli untuk mencapai kata sepakat terhadap definisi daripada terorisme, identifikasi tindakan, karakteristik maupun akar permasalahan terorisme.

Sampai saat ini tidak ada satu definisi tunggal yang dapat mewakili fenomena terorisme diseluruh dunia. Kompleksitas juga muncul karena faktanya, label ‘terorisme’ digunakan untuk mengidentifikasi berbagai macam fenomena dengan lingkup yang luas.

Di beberapa negara, terorisme identik dengan aktivitas kelompok revolusioner ekstrim kiri seperti Brigadir Merah di Italia, ataupun kelompok ekstrim kanan seperti Neo-Nazi dan Skinheads di Eropa.

Di Timur Tengah dan Afrika, muncul kelompok seperti Al Qaeda, yang diinspirasi dengan gerakan pembebasan di negeri-negeri Muslim yang secara ekonomi dijajah oleh Amerika Serikat.

Di Libanon, muncul Hizbullah, kelompok perlawanan terhadap Israil yang dalam pandangan mereka selalu mendapat perlindungan dan dukungan dari Amerika Serikat dan Barat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun