Oleh karena itu, jika ingin memperbaiki masyarakat, maka harus diberi perhatian yang besar terhadap pembangunan keluarga.
Pertanyaan selanjutnya, kapan harus dilakukan? Menurut saya, pembanguan masyarakat harus dimulai sejak dini. Sebelum dan sesudah berkeluarga telah direncanakan dan diimplementasikan ke dalam kehidupan keluarga sehari-hari dengan baik.
Ketika sudah mempunyai anak, tidak usah berorientasi kuantitas, tetapi kualitas yaitu beranak cukup dua, namun beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berpendidikan tinggi, pandai bersyukur yang diwujudkan dengan pengabdian kepada kedua orang tua, masyarakat, bangsa dan negara dalam rangka ibadah kepada Allah sebagai sang pencipta.
Pertanyaan terakhir, bagaimana membangun masyarakat yang sudah rusak. Menurut saya harus dilakukam lima hal. Pertama, mengembalikan fungsi dan peran keluarga sebagai institusi terkecil dalam masyarakat supaya mendidik dengan memberi bekal iman, takwa, memberi kasih sayang, penyadaran, pencerahan dan pencerdaskan seluruh anggota keluarga.
Kedua, mengembalikan fungsi dan peran sekolah, para guru tidak hanya memberi ilmu pengetahuan, tetapi juga akhlak mulia, iman, takwa kepada seluruh anak didik dan contoh teladan yang baik.
Ketiga, masyarakat harus berperan menciptakan lingkungan sosial yang baik dan peduli dan penuh perhatian kepada mereka yang masih muda sebagai generasi pelanjut.
Keempat, pemerintah dan seluruh aparaturnya di semua tingkatan, harus menjadi pemandu, pencerah, penyadar, pencerdas dan pemberdaya seluruh generasi muda.
Kelima, media harus ikut menciptakan suasana yang mendorong terwujudnya generasi muda yang baik dan berkualitas dalam arti yang seluas-luasnya.
Dengan melakukan lima hal tersebut, maka melalui keluarga, kita bisa membangun dan memperbaiki Indonesia hari dan di masa depan.
Allahu a’lam bisshawab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H