Mohon tunggu...
Musni Umar
Musni Umar Mohon Tunggu... -

Sociologist and Researcher, Ph.D in Sociology, National University of Malaysia (UKM)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Musni Umar: BKKBN Mengapa Gagal

13 April 2015   10:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:10 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keempat, penyediaan kesehatan. Sebagai konsekuensi terus bertambah besarnya jumlah penduduk, pemerintah harus pula menyediakan anggaran yang besar untuk belanja kesehatan.

Cara Mengatasi

Untuk mengatasi kegagalan, BKKBN harus melakukan lima hal. Pertama, BKKBN harus mengetahui permasalahan utama yang dihadapi dalam bidang kependudukan dan keluarga berencana. Menurut saya, permasalahan utama yang dihadapi ialah pertumbuhan penduduk yang besar dan kualitas penduduk yang rendah.

Kedua, menetapkan visi sebagai mimpi besar untuk memecahkan permasalahan utama yang dihadapi.

Ketiga, menetapkan misi dan program aksi sebagai upaya nyata untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi. Dalam program aksi, hendaknya pemecahan pertumbuhan penduduk terukur tingkat keberhasilannya. Begitu juga, pengembangan kualitas penduduk, harus bisa diukur dan disaksikan tingkat keberhasilannya.

Keempat, pemecahan masalah harus fokus, misalnya penurunan pertumbuhan penduduk dan daerah yang tingkat pertumbuhan penduduknya masih tinggi. Begitu juga pengembangan kualitas penduduk harus fokus dan disasar pada masyarakat miskin yang selama ini kurang dipedulikan.

Kelima, pemecahan masalah kependudukan dan keluarga berencana harus berkelanjutan, fokus, dan melibatkan partisipasi yang luas dikalangan masyarakat.

Selain itu, pemerintah pusat dan daerah harus mendukung dan bergotong royong mewujudkan penurunan pertumbuhan penduduk 1 persen pertahun dan pengembangan kualitas penduduk dengan mewujudkan 1 keluarga miskin 1 sarjana.

Allahu a’lam bisshawab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun