Mohon tunggu...
Musni Umar
Musni Umar Mohon Tunggu... -

Sociologist and Researcher, Ph.D in Sociology, National University of Malaysia (UKM)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Debat Terakhir Capres-Cawapres dan Doa Sapu Jagat Jokowi

6 Juli 2014   19:45 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:15 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


Berdasarkan pengalaman di masa Orde Baru dan Orde Reformasi, Saya lebih menyetujui pendekatan Jokowi-JK yaitu menjaga pertumbuhan berjalan paralel dengan keadilan dan pelestarian lingkungan. Tidak mengutamakan pertumbuhan karena sudah terbukti pertumbuhan hanya semakin memperkaya orang-orang kaya.


Segmen 4,5 dan 6 Sangat Menarik<


Debat capres-cawapres segmen 4. 5 dan 6 amat menarik. JK memulai bertanya pada segmen 4 dengan menanyakan tentang besarnya impor beras? Hatta menjawab bahwa pada dasarnya kita sudah swasembada beras, kalau impor beras untuk stock (persediaan) dan untuk kepentingan khusus misalnya hotel dan restoran. Sayang pada segmen ini tidak bisa mengajukan pertanyaan, sehingga JK tidak mengulas jawaban Hatta.


Menurut saya, jawaban itu patut dipertanyakan, kalau sudah swasembada, mengapa besar sekali jumlah impor, ada apa? Saya teringat pengalaman sewaktu aktif di Golkar di akhir Orde Baru, saya pernah mendengar bahwa setiap impor beras dan berbagai komoditi lainnya ada komisi yang besar. Dari komisi itu, diambil untuk membantu biaya kampanye Golkar pada masa itu. Apakah impor beras, migas dan berbagai komoditi lain tidak terkait erat dengan pengumpulan dana kampanye dan korupsi?


Dalam tanya jawab langsung kedua pasangan capres-cawapres, JK sempat tidak mau menjawab pertanyaan Hatta karena pertanyaannya salah tentang Kalpaturu. Hatta mungkin lupa untuk kabupaten-kota, diberikan penghargaan Adipura bukan Kalparu.


Mengenai pemberian piagam bagi mereka yang berjasa bagi pelestarian lingkungan, menurut Jokowi sebaiknya tidak hanya piagam, tetapi juga dana supaya pelestarian lingkungan bisa semakin diperluas dan ditingkatkan.


Dalam tanya jawab, JK sempat bertanya kepada Prabowo tentang maling-maling yang dikemukakan dalam pidatonya di Bandung. Prabowo menjawab sekedar untuk "warning". JK mengomentasi bahwa dari pihak kami tidak ada maling-maling. Dipihak sana ada maling sapi, maling haji, Alqur'an, maling migas.


Yang sangat menarik diakhir debat, Jokowi menyampaikan doa sapu jangat "Rabbanaa aatinaa fiddunya hasanah wa filakhirati hasanah wa qinaa azaabannaar (Ya Tuhan kami, berilah kami keselamatan di dunia dan beri pula keselamatan di akhirat dan peliharalah kami dari siksaan api neraka).


Wallahu a'lam bisshawab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun