Mohon tunggu...
Musmuliyadi
Musmuliyadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pada Hakikatnya Kita Hanya Datang Lalu Pergi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bingkisan dalam Jemari

2 September 2024   21:03 Diperbarui: 2 September 2024   21:06 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Debu berterbangan di hulu udara
Tutupi udara tuk sementara
Berharap hinggap di tepi samudra
Terhentikan tatkala ku buka mata...

Hembusan angin fajar ke penjuru arah
Harap bisa bawakan aku ke rumah
Tempat dimana ada senyuman ayah
Telah tertutupi oleh butiran tanah...

Sesalkan tak bersamai
Sesakkan dada bawah mahoni
Bingkisan doa ku balut dalam jemari
Harap bisa buat ayah dampingi...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun