Pergilah...
Nyawaku tetap menyatu dengan raga
Walaupun  kita terpisah
Perasaan ini tak lagi terjajah
Dan dunia setia pada porosnya
Pergilah...
ku cengkramkan mata
Ku lihat bagaimana fakta
Bangunkan aku ke dunia nyata
Tuk meniadakan adinda...
Pergilah adinda...
Aku tak akan menuntut semesta
Tuk kembalikan sebuah permata
Yang telah kuembankan pada raga
Biarlah... biarlah menjadi rahasia masa
Pergilah...
Aku hanya bisa tertawa ria
Lihat permata ditangan yang salah
Dia, pemuda yang renggut karunia
Yah lalu harus salahkan siapa?
Aku? Jangan bercanda hahaha..
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI