Semenjak acara loka karya bunga bank haram yang diselenggarakan di Cisirua Bogor 17 tahun silam (1992), yang begitu gigih diperjuangkan oleh pionir-peonir pendiri bank syariah, Salah satunya saya sebut Bapak Amin Aziz, dkk, beserta para senior-seniornya. Kegigihan sang perintis ini tentunya lahir dari kerinduannya bahwasannya di Indonesia berdiri dan akan berkibar bank yang terhindar dari praktek Ribawi.
Sangat membanggakan selama 17 tahun ini telah booming bank syariah. Namun, kembali pada tataran realitanya bahwasannya market shere bank syariah belum memenuhi target, yang dibarengi dengan munculnya persepsi masyarakat yang beragam dalam penerimaan terhadap kehadiran bank Syariah. Dan tidak bisa dipungkiri wacana yang hangat di angkat dan terkadang sering diperdebatkan adalah terkait dengan halal haram bunga bank, bunga dan non bunga, apa dan bagaimana akad-akadnya. Dan terkadang energi, tenaga dan biaya banyak tersedot untuk mensosialisasikan dan mengedukasi persoalan ini.
Berdampak atau tidak dengan perkembangan Bank Syariah…?. jalas akan sangat berdampak sekali. Disatu sisi memang belum terlihat sesuatu yang menggembirakan kalau di nilai dari tingkat pemahaman masyarakat dan bahkan pada tataran intelektual muda. Disisi lain tentunya kita tidak boleh berkecil hati terhadap usaha maksimal yang dikerahkan untuk mensosialisasikan bank syariah. Sebab inilah tahapan yang sangat dibutuhkan menuju kedewasan bagi industri perbankan syariah kedepan.
Dalam uraian sederhana buku saya, mengungkap makna dibalik proses step by step kehadiran Bank Syariah di Indonesia dalam ilustrasi Psikologi dari segi tahapan pertumbuhan usia manusia: Masa Belita, Masa Anak-anak, Masa Remaja, Masa Dewasa. Dari setiap tahapan pertumbuhan itu bersentuhan dengan dunia Gaia. Dalam istilah saya Gaia adalah Sunatullah yang berlaku atas seluruh alam semesta, Gaia juga adalah Gaia, Ibu bumi, inti dan hakikat mengapa dunia tercipta, dan Gaia adalah interaksi, dimana semua makhluk terkurung dalam dimensi. Dan dimensi yang paling dekat dengan diri kita adalah adanya seperangkat CPU, singkatan dari Central Processing Unit, sebagai sebuah iktibar yang sangat berarti dalam kinerja atok dan alam berpikir kita, yang saya istilahkan sebagai kinerja CPU otak, dalam mereduksi hati dan pikiran.
Istilah CPU ini merujuk kepada perangkat keras komputer yang memahami dan melaksanakan perintah dan data dari perangkat lunak. Istilah lain, prosesor (pengolah data), sering digunakan untuk menyebut CPU. Adapun mikroprosesor adalah CPU yang diproduksi dalam sirkuit terpadu, seringkali dalam sebuah paket sirkuit terpadu-tunggal.
Komponen CPU terbagi menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut.
• Unit kontrol yang mampu mengatur jalannya program. Komponen ini sudah pasti terdapat dalam semua CPU.CPU bertugas mengontrol komputer sehingga terjadi sinkronisasi kerja antar komponen dalam menjalankan fungsi-fungsi operasinya. termasuk dalam tanggung jawab unit kontrol adalah mengambil intruksi-intruksi dari memori utama dan menentukan jenis instruksi tersebut. Bila ada instruksi untuk perhitungan aritmatika atau perbandingan logika, maka unit kendali akan mengirim instruksi tersebut ke ALU. Hasil dari pengolahan data dibawa oleh unit kendali ke memori utama lagi untuk disimpan, dan pada saatnya akan disajikan ke alat output. Dengan demikian tugas dari unit kendali ini adalah:
Mengatur dan mengendalikan alat-alat input dan output.
Mengambil instruksi-instruksi dari memori utama.Mengambil data dari memori utama (jika diperlukan) untuk diproses.
Mengirim instruksi ke ALU bila ada perhitungan aritmatika atau perbandingan logika serta mengawasi kerja dari ALU.
Menyimpan hasil proses ke memori utama.