Mohon tunggu...
muslimahsiti
muslimahsiti Mohon Tunggu... Lainnya - Wirausaha

Hobi membaca,menulis,memasak

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kereta Berhantu

21 November 2024   11:33 Diperbarui: 21 November 2024   11:36 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mila merinding. Kereta berhantu? Namun, dia tidak punya waktu untuk berpikir lama karena tiba-tiba tubuhnya ditarik oleh tangan-tangan dingin dari penumpang lainnya. Mereka mencengkeram erat, menariknya ke kursi, memaksanya untuk duduk.

Kereta mulai melaju lebih cepat. Pemandangan di luar berubah. Bukan kota yang dilihatnya, melainkan kuburan, hutan gelap, dan bayangan-bayangan hitam yang melayang. Mila menjerit, tetapi suaranya tenggelam di tengah tawa seram para penumpang.

Saat dia merasa semuanya akan berakhir, suara azan tiba-tiba terdengar. Suara itu nyaring dan memecah kegelapan. Penumpang-penumpang itu berteriak kesakitan, melepaskan Mila. Kabut hitam yang melingkupi kereta mulai memudar.

Ketika Mila membuka matanya, dia sudah berada di bangku stasiun. Seorang petugas stasiun menggoyangkan bahunya. "Mbak, sudah pagi. Mau ke mana?"

Mila terengah-engah. Dia melihat sekeliling. Kereta tua itu sudah tidak ada. Tapi di lantai dekat kakinya, ada tiket lusuh bertuliskan "609" dan tanggal yang tidak pernah ada di kalender.

Sejak saat itu, Mila bersumpah tidak akan pernah menunggu kereta di malam hari lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun