Mohon tunggu...
Money

Insfrastruktur Perusahaan Unicorn untuk Investor Asing atau Kesejahteraan Bangsa?

6 Maret 2019   15:37 Diperbarui: 8 Maret 2019   14:34 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya menjelaskan skema pendanaan infrastruktur yang bersumber dari filantropi bisa saja dilakukan. Hal tersebut sudah pernah dilakukan di Indonesia.

"Mereka (filantropis) memiliki ketertarikan masing-masing. Ada filantropis yang ingin masuk (investasi) pada masalah kesehatan, infrastruktur yang dikaitkan dengan climate change, itu bisa saja ditampung," ujarnya pada akhir Oktober 2017 lalu (tirto.id).

Kedua, data. Investor bisa mendapatkan data yang dapat digunakan investor untuk mengembangkan bisnisnya. Contohnya, perusahaan Toyota Corp yang suntik Grab untuk dapatkan data soal perilaku pengemudi untuk mengembangkan perangkat manajemen armada yang efisien yang akan menekan biaya asuransi yang lebih rendah.

Dari sini sudah jelas bahwa dengan sistem kapitalisme saat ini kebijakan-kebijakan tersebut tidak ada yang menguntungkan rakyat sendiri.

Mainset bahwa adanya investasi asing  untuk pertumbuhan ekonomi  adalah produk kapitalisme semu dalam melahirkan kesejahteraan suatu bangsa, karena kekayaan hanya akan semakin mengerucut ke atas atau menguntungkan para investor asing.

Pemerintah sendiri seharusnya mampu meminimalisir atau mampu bersikap tegas terhadap kebijakan-kebijakan yang akan merugikan negara dan bangsa sendiri. 

Seperti yang dikatakan Prabowo kemarin dalam debat capres kedua bahwa perusahaan startup-starup level unicorn hanya akan membawa uang lari keluar negeri karena sudah jelas bahwa pemilik modal terbesarnya adalah asing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun