Manajemen waktu merupakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan produktivitas waktu. Waktu menjadi salah satu sumber daya dalam bekerja. sumber daya waktu mesti dikelola secara efektif dan efisien. Efektifitas manajemen waktu dapat terlihat dari tercapainya tujuan berdasarkan penggunaan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Dan efisiensi waktu tidak lain mengandung dua makna yaitu: makna pengurangan waktu yang ditentukan, dan makna investasi waktu dalam menggunakan waktu yang ada.
Manajemen waktu bertujuan kepada produktivitas yang berarti perbandingan antara output dan input. Awalnya, manajemen waktu tampak dan dirasakan seperti membuang-buang waktu, terutama dalam mengikuti fungsi manajemen dalam mengelola waktu. Padahal merencanakan penggunaan waktu bukanlah suatu pemborosan melainkan memberikan pedoman dan arah bahkan pengawasan terhadap waktu.
Secara komprehensif, dari pekerjaan yang hendak dikerjakan dan rumusan tertulis dari sebuah rencana, dapat diketahui prioritas hubungan antar aktifitas yang akan dikerjakan sendiri ataupun didelegasikan. Jebakan yang sering muncul disini adalah rasa percaya diri bahwa pekerjaan akan lebih cepat apabila dikerjakan sendiri. Padahal pendapat tersebut kurang tepat.
Setelah pengorganisasian terjadi maka penggerakan pun dilakukan yang mencakup pelaksanaan sendiri dan pemberian motivasi kepada pemegang delegasi. Satu hal yang penting adalah komitmen kuat untuk konsisten pada rencana dan mengeliminasi gangguan-gangguan termasuk permintaan bantuan dari atasan maupun bawahan dengan cara berani mengatakan "TIDAK".
Akhirnya setelah pekerjaan tuntas dikerjakan, seyogyanya perlu dilakukan pengawasan berdasarkan rencana. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah tidak lupa memberikan reward terhadap setiap keberhasilan yang diraih.
Dalam situasi dimana masih tersedia waktu setelah pekerjaan tuntas dikerjakan, maka "sisa" waktu tersebut seyogyanya dipergunakan untuk menambah kuantitas, merencanakan pekerjaan selanjutnya dan atau investasi waktu.
Intinya, kualitas manajemen waktu berpedoman kepada empat indikator, yaitu tetap merencanakan, tetap mengorganisasikan, tetap menggerakkan, dan tetap melakukan pengawasan. Empat prinsip tersebut dapat diaplikasikan dalam semua pekerjaan. Variasi terjadi dalam kerumitan dan kecepatan pada setiap tahap yang dilakukan. Perencanaan jangka panjang jelas lebih rumit dan relatif lama dari perencanaan jangka pendek. Bahkan karena dari sedemikian pendeknya, maka dimungkinkan perencanaan yang singkat dan berlangsung dalam hitungan detik.
Sumber: info BCA
Penulis: Mahasiswa Teknik Industri Universitas Mercubuana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H