Mohon tunggu...
Muhammad Hafiz
Muhammad Hafiz Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gejala Alam

6 Oktober 2013   10:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:55 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bahkan Tuhan pun tak bisa menenggelamkan kapal ku ( kata pembuat Titanic ) , tapi apa yang terjadi diluar perkiraan si pembuat kapal . Alam berkehendak lain dan kapal pun harus tenggelam karena nya tanpa dapat diselamatnkan .

Setidaknya  tragedi  ini membukakan mata kita akan hal yang tak dapat kita perkirakan dan terkadang sedikit di luar logika  . Penomena ini seharusnya dapat kita jadikan salah satu indikator didalam mengambil langkah di  kehidupan ini , betapa mendung menyuruh kita untuk memindahkan barang - barang yang kering walau terkadang mendung itu sendiri tak berarti hujan .

Di Negeri yang penuh dengan keanekaragaman sosial ini sensor kehidupan mutlak harus kita kedepankan dan patut dipertimbangkan dalam upaya menentukan sikap .Sensor ini ada yang kasar sampai yang paling halus hingga nyaris tak kelihatan , semakin besar kemampuan kita menapikan diri kita semakin halus pula sensor atau tanda - tanda alam yang kita dapatkan dan sebaliknya .

Terlebih lagi bagi para peminpin yang kebetulan diamanatkan jabatan kepadanya . Tak selama nya kebenaran atau pendapat yang benar datang dari seorang pemimpin saja karena terkadang muncul dari seorang bawahan . Sebagai seorang pemimpin hendaklah bijak dan berjiwa besar walaupun harus mengakui kalau saran atau pendapat yang benar itu datangnya dari seorang bawahan . Tidak hanya  memakai euporia politik dan kekuasaan jabatan saja sebagai barometer kebenaran , karena sesungguhnya kebenaran dan kesalahan bagaikan telapak tangan bagian dalam dan bagian luar yang selalu beriringan .

Tak ubah nya seperti mendung bahwa penolakan - penolakan yang timbul sepontan akan sesorang calon pemimpin pun merupakan suatu gejala alam yang patut di pertimbangkan walau harus tidak populer karena melawan rating masyarakat . Jangan sampai rajutan keberhasilan dalam mengambil atau mamaling hati rakyat menjadi blunder yang dapat mengurai rajutan tersebut .

Tenangkan sejenak dirimu dan akan kau dapati jawaban darin kegelisahan mu serta bukan menurutkan dorongan nafsu . Akhirnya apa yang kita impikan tercapai degan diterimanya sikap dan tindakan kita karena berbuah baik bagi hampir semua lapisan masyarakat dari yang terkecil yakni keluarga sampai yang besar yakni Negara .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun