Musik merupakan salah satu cara untuk mengalihkan perhatian dan merupakan kegiatan yang sangat mengasyikkan, begitu pikiran di benak Syaipul Bahri, penerima apresiasi SATU Indonesia Award tahun 2021. Ajang ini merupakan sebuah penghargaan bagi generasi muda dari berbagai bidang yang telah berkontribusi pada lingkungan dan masyarakat. Penghargaan ini diberikan oleh Astra.Â
Sebagai salah satu perusahaan terbaik di Indonesia, Astra mempunyai komitmen untuk mendukung semua aktivitas yang membawa dampak positif pada lingkungan dan masyarakat. Salah satu bentuk kegiatan tersebut adalah apresiasi yang dikenal dengan nama SATU Indonesia Award atau SIA. SIA sendiri tahun 2023 ini sudah digelar 14 kali.Â
Resah dengan Kondisi Anak Muda di Sekitarnya
Syaipul Bahri adalah salah satu warga di Tanjung Sari Poyo, Kepulauan Riau (Kepri) yang prihatin dengan kondisi pemuda di daerahnya. Pemuda-pemuda tersebut sering menggunakan waktu untuk hal yang kurang bermanfaat, yaitu balapan liar di kampungnya.Â
Hal ini cukup meresahkan karena selain suara bising kendaraan yang mengganggu lingkungan juga bisa menimbulkan kecelakaan. Syaipul secara tidak sengaja bertemu dengan tokoh masyarakat, tepatnya imam masjid yang menyampaikan keprihatinannya terhadap anak-anak muda tersebut.
Geng motor yang beranggotakan anak-anak muda di kampungnya tersebut cukup mengganggu keamanan dan ketenangan. Bersama imam masjid tersebut, Syaipul berdiskusi. Sang imam meminta Syaipul untuk mengalihkan perhatian anak-anak muda dari kegiatan yang berbahaya, yaitu geng motor ke kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat.Â
Awal yang tidak Mudah
Untuk menjawab permintaan tersebut, Syaipul pun mencari ide yang tepat. Sang Imam mengetahui kemampuan Syaipul dalam memainkan beragam alat musik dan genre lagu. Tokoh agama tersebut kemudian meminta Syaipul untuk mengajak anak muda setempat untuk meninggalkan kebiasaan balap liar.Â
Sebelumnya para tokoh agama dan pihak terkait sudah melakukan pendekatan dengan anak-anak muda tersebut namun tidak pernah digubris. Nasehat tersebut hanya masuk ke telinga kiri kemudian keluar melalui telinga kanan
Menghadapi masalah seperti ini, Syaipul pun berpikir kritis. Ide yang terlintas saat itu adalah mengajak para generasi muda tersebut untuk bermain musik bersama, seperti kemampuan yang dimilikinya. Namun awalnya tidak ada anak muda yang tertarik. Syaipul tetap bersemangat dengan melakukan pendekatan kepada anak-anak muda di kampungnya tersebut.Â
Dengan perjuangan keras, ternyata belum banyak anak muda yang tertarik untuk gabung. Mereka lebih asyik balapan liar yang meresahkan dan mengancam keselamatannya.Â
Hal ini tidak menyurutkan tekad Syaipul dalam mengajak pemuda tersebut untuk memilih aktivitas yang lebih bermanfaat. Akhirnya, beberapa anak mulai gabung dan semakin lama bertambah banyak.Â
Pada awal memulai kegiatan ini, Syaipul juga mengalami keterbatasan alat musik. Namun bagi guru honorer yang mampu memainkan beragam alat musik ini, apapun bisa digunakan untuk menghasilkan suara yang merdu dan perpaduan yang pas.Â