Mohon tunggu...
Muslikhatun Nazilah
Muslikhatun Nazilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bu Inah dalam Origami Limbah Plastik

18 Desember 2023   12:00 Diperbarui: 18 Desember 2023   12:07 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Origami Limbah Kertas Plastik (Dokpri)

Inovasi dan kreativitas tak mengenal batas, seperti yang ditunjukkan oleh Bu Inah, seorang ibu rumah tangga di kelurahan Medono Kota Pekalongan yang mengubah sampah kertas dan plastik menjadi kerajinan origami yang unik. Dari inisiatifnya yang sederhana, Bu Inah menciptakan karya seni yang estetis dan bernilai guna.

Berawal dari melihat kertas dan plastik di sekitarnya yang tidak lagi terpakai, Bu Inah memutuskan untuk mengolahnya menjadi kerajinan origami yang menarik. la dengan tangannya yang kreatif menciptakan berbagai produk seperti tempat pensil, vas bunga, dan hiasan lainnya dengan harga mulai dari 5 ribu hingga 250 ribu rupiah. Tidak hanya itu, produk origami Bu Inah memiliki karakter yang berbeda-beda, seperti angsa, burung, dan ular. 

Cara membuatnya pun tergolong sangat mudah dan hanya membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam. Dengan bahan baku yang terbuat dari kertas atau plastik yang tidak terpakai, gunting atau cutter, serta lem sebagai perekatnya, siapa pun bisa belajar cara membuat origami yang indah.

Bu Inah telah meraih beberapa penghargaan selama menjalani usaha kerajinan origami ini. Salah satunya adalah juara 3 mewakili Kelurahan Medono di tingkat provinsi dengan membawa kerajinan origaminya yang menjadi produk unggulan kelurahan tersebut. "Kemarin pertama kali di Kelurahan Medono lewat PKK saya juara 1, yang kedua tingkat kota juara 1 juga, kemarin tingkat provinsi juara ketiga," ucap Bu Inah dengan bangga.

Bu inah Solichin (Dokpri)
Bu inah Solichin (Dokpri)

Dengan usahanya ini, Bu Inah berharap dapat menginspirasi ibu-ibu dan anak-anak untuk lebih menghargai kertas dan plastik yang tidak terpakai. Mengolah sampah dengan kreativitas tinggi dapat menghasilkan barang yang bermanfaat. "Harapan saya semoga origami ini bisa membuat inspirasi pada ibu- ibu terutama yang memang ada waktu, untuk anak-anak belajar menghargai kertas. Kertas jangan dibuang sembarangan karena ini bisa menghasilkan uang walaupun tidak seberapa, tapi ide kreatifnya yang mahal," ucap Bu Inah dengan semangat.

Kerajinan origami Bu Inah dapat menjadi salah satu tempat inspiratif untuk belajar dan mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat. Jadi, jangan ragu untuk mencoba membuat kerajinan origami dari sampah kertas dan plastik. Dengan kreativitas dan inovasi, juga bisa menghasilkan karya seni yang luar biasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun