[caption id="attachment_371617" align="aligncenter" width="560" caption="Saya bersama Abdurrahman (kiri), Dewa didepan van (foto dindin)"][/caption]
Salah satu indikator kemajuan sebuah bangsa adalah tingginya kesejahteran yang dinikmati oleh rakyatnya. Negera -negara maju biasanya memberikan kemudahan rakyatnya memperoleh layanan pendidikan, kesehatan, kepemilikan rumah, kendaraan, atau falisilas-fasilitas lainnya
Beberapa hari di Malasyia, saya banyak berinteraksi dengan banyak orang, terutama penduduk pribumi. Banyak informasi yang saya dapat, termasuk bagaimana Pemerintah Kerajaan Malaysia yang lebih baik dalam memberikan kesejahteraan kepada warganya.
[caption id="attachment_371618" align="aligncenter" width="490" caption="Interiornya dashboardnya rame, khas orang India (foto dindin)"]
Kalau untuk urusan pendidikan Malaysia telah lama mencanangkan pendidikan gratis bagi warga negaranya. Namun saya tidak akan membahasnya karena hal ini sudah sering dikupas di mana-mana. ini tentang fasilitas lain yang juga sangat mudah diperoleh oleh warga Negara Malaysia : tempat tinggal dan kendaraan.
Untuk keperluan mobilitas kegiatan di Malaysia saya menyewa minivan. Kalau di Indonesia mungkin seperti angkot carteranlah. Pemiliknya bernama Abdurrahman.. Berbeda di Indonesia van Abdurrahman ini sangat stylish. Interiornya mewah lengkap dengan audio berkualitas tinggi yag bisa digunakan untuk karaoke penumpangnya. Minivan di Malaysia kebanyak dibawa sendiri oleh pemiliknya untuk melayani penumpang
[caption id="attachment_371620" align="aligncenter" width="490" caption="Fasilitasnya lengkap, saya juga mencoba berkaraoke, suaranya jernih (foto dindin)"]
Abdurrahman banyak bercerita tentang banyaknya kemudahan hidup yang ia terima jadi warga Negara di Malaysia. Menurut Abdurrahman profesinya sebagai pemilik van sangat cukup untuk menghidupi istri dan anaknya.
“Saya tinggal bersama istri, anak, dan satu orang pembatu di sebuah apartemen. Harga apartemen sekitar RM 30.000. Saya bisa kredit selama 30 tahun. Sedangkan van ini saya beli secara kredit juga. Harganya sekitar 300 juta dengan jangka waktu sepuluh tahun. Di rumah masih ada satu mobil Proton untuk istri. Penghasilan saya cukup untuk mengangsur setiap bulan. Bahkan saya mampu menggaji pembatu Rp. 2 juta sebulan. Pembatu saya orang Indonesia. Orang susah ia, tetangga istri saya di Padang sana ” ungkap pria berdarah India ini.
Menurut Abdurrahman pemerintah kerajaan sangat membantu warganya dalam kepemilikan tempat tinggal maupun kendaraan. Bahkan menurut Abdurrahman karena lamanya jangka waktu kredit, banyak kejadian orangnya sudah meninggal rumahnya belum lunas.
Abdurrahman juga bercerita kalau pemerintah kerajaan sangat memperhatikan warga negaranya yang tergolong kurang mampu. Juga kepada orang-orang catat atau dalam bahasa melayu kurang upaya. “ Orang-orang kurang mampu dan kurang upaya diberikan tunjangan khusus oleh pemerintah” ungkap Abdurrahman.
[caption id="attachment_371619" align="aligncenter" width="490" caption="Interior kabin juga takkalah mewah (foto dindin)"]
Malaysia adalah negeri yang tidak begitu luas sekitar 329.749 km2 dengan penduduk hanya 28,3 juta. Negeri ini memperoleh kemerdekaan pada tahun 31 Agustus 1957. Namun berkat kesungguhan para pemimpinnya, kini Malaysia mampu bersansing sejajar dengan Negara-negara maju lainnya dan tentu saja mampu mensejahterakan rakyatnya. Ayo Pak Dhe! Kerja dan Kerja agar semua bisa sejahtera. Agar kita tidak lagi diejek oleh tetangga kita-Malaysia (din).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H