Mohon tunggu...
Muslihudin El Hasanudin
Muslihudin El Hasanudin Mohon Tunggu... jurnalis -

journalist and more

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menikmati Pulau Lombok dari Sisi yang Berbeda

28 Desember 2014   16:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:19 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_386720" align="alignnone" width="700" caption="Panta-pantai di Lombok Selatan kebanyakan masih bersih dan perawan (foto dindin)"][/caption]

Jika Bali disebut sebagai Pulau Dewata, bisa jadi Lombok adalah nirwananya. Lombok   kini tumbuh menjadi destinasi wisata yang terus naik pamornya di mata wisatawan lokal maupun manca.  Hampir seluruh Pulau Lombok dikaruniai alam yang mememsona. Saat  Bali  sibuk dengan  sampah, hiruk pikuk, dan  kemacetan lalu lintasnya, justru Lombok menawarkan keperawanan alam dan pesona pantai yang menawan. Dan saya baru saja menikmatinya dari sisi yang berbeda.

[caption id="attachment_386721" align="alignnone" width="700" caption="Siap menyeberang dari Padang Bai menuju Lembar (foto dindin)"]

14197316901107430721
14197316901107430721
[/caption]

Lima hari menikmati Bali, saya menuju Pulau Lombok. Menyeberang dari Pelabuhan Padang Bai tidak jauh dari Karangasem menuju Pelabuhan Lembar, Lombok Barat. Penyeberangan ditempuh kurang lebih  4 jam. Kita  bisa menyeberang kapan saja, karena kapal penyeberangan beroperasi 24 jam.  Harga tiket penyeberangan per mobil   900.000 ribu (sudah termasuk penumpang).

[caption id="attachment_386722" align="alignnone" width="700" caption="Menikmati selat Lombok dari atas kapal (foto dindin)"]

1419731762804269025
1419731762804269025
[/caption]

Sampai di  Pelabuhan Lembar  kami menuju wilayah selatan Lombok melalui Gerung, Praya, dan bermalam di  Pantai Kuta Lombok Tengah. Sayangnya tidak banyak petunjuk jalan menuju Kuta. Walau saya mengandalkan GPS, namun beberapa kali harus bertanya kepada penduduk untuk sampai pantai berpasir putih itu.

Kuta Mulai Menggeliat

Memasuki kawasan Pantai Kuta Lombok seolah memasuki Kawasan Kuta Bali dulu saat awal-awal mulai ramai dikunjungi wisatawan. Belum begitu ramai. Di sepanjang jalan tampak turis-turis manca  berseliweran naik sepeda motor. Sebagian lainnya tampak duduk-duduk di kafe sederhana yang dibangun warga sekitar. Beberapa akses  jalan ke pantai  juga belum sepenuhnya mulus beraspal.

[caption id="attachment_386723" align="alignnone" width="700" caption="Baliho ajakan memuliakan wisatawan, belum efektif (foto dindin)"]

14197318321685734355
14197318321685734355
[/caption]

Di kiri kanan jalan tampak  banyak home stay yang    menawarkan harga yang relatif terjangkau, mulai 200 ribu sampai 300 ribu per malam. Jika Anda ingin fasilitas lebih   bisa memilih bermalam di Novotel yang letaknya di ujung pantai  dengan harga kamar mulai 2.4 juta sampai 4 jutaan per malam.

Saya memilih bermalam di Hotel Tatsura. Hotel  ini memiliki area yang sangat luas. Antara bangunan kamar satu dengan lainnya dipisahkan oleh pohon-pohon kelapa yang menjulang tinggi. Viewnya juga  bagus, karena berhadapan langsung dengan pantai. Dengan harga 750 ribu per kamar untuk tipe superior bisa jadi pilihan Anda bermalam di sini.

[caption id="attachment_386725" align="alignnone" width="700" caption="Kafe-kafe di bibir pantai, banyak dikunjungi bule (foto dindin)"]

14197319261623430882
14197319261623430882
[/caption]

Saat malam menjelang, di bibir pantai kafe-kafe dadakan mulai buka. Bangunannya sederhana, hanya terbuat dari gubug bambu yang diberi aksesoris lampu warna-warni, dan memutar musik barat keras-keras. Menurut Anjar, warga setempat yang saya temui, kafe-kafe di pinggir pantai itu mulai buka    saat petang menjelang dan akan tutup   pada jam 2 malam. Pengunjungnya rata-rata para bule. “Mereka menghabiskan malam dengan menari-nari, minum-minuman, dan pesta. Bisanya sampai pada mabuk. Tapi tidak mengganggu” kata Anjar. Bisa jadi itu  yang menjadi daya tarik bagi para bule untuk datang ke Lombok.Jumlahnya dari tahun ke tahun semakin bertambah banyak.  Bahkan menurut Anjar banyak juga bule yang kemudian menikah dengan warga sekitar dan menetap di Lombok.

[caption id="attachment_386732" align="alignnone" width="700" caption="Pantai Kuta pagi hari,banyak aktivitas menarik saat pantai surut (foto dindin)"]

14197323701709641071
14197323701709641071
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun