Inilah diriku, belajar mandiri menyesuaikan keadaan diri apa adanya. Bukan karena ada apanya?Â
Belajar dari sosialita kehidupan, kerasnya panas mentari menyengat kulitku begitu pula kerasnya hidup yang harus dilewati.Â
Hari-hari ku lalui mengajar di dua sekolah membuat aktivitas keseharian ku menjadi sibuk, selain itu aku juga aktif di berbagai organisasi untuk mengembangkan karirku didunia pendidikan.Â
Mengawali kisah ku menjadi seorang guru itu cita-cita ku sejak kecil. Terinspirasi dari sang kakek yang selalu mengatai aku tentang ketidak mampuan orang tua ku membiayai sekolah.Â
Namun pada akhirnya walau tidak ada dana untuk sekolah ada jalan lain untuk menempuhnya dengan adanya beasiswa yang ku raih sehingga bisa membantu kedua orang tuaku dalam membiayai sekolah ku.Â
Kini aku sudah mengajar di dua sekolah yaitu sekolah Swasta dan sekolah Negri. Selama saya menjadi guru honor di dua sekolah sya mencoba memengikuti kegiatan yang diluncurkan dari Kemendikbud ristek. Yaitu program Guru penggerak. Akhirnya saya mencoba untuk mengikutinya dan alhamdulillah lulus angkatan satu. Kini aku aku mencoba untuk aktif menulis di Kompasiana untuk bisa berbagi kisah perjalan seorang guru honor yang seorang ank buruh tani menjadi guru penggerak.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H