Mohon tunggu...
EM EM Diahmad
EM EM Diahmad Mohon Tunggu... Guru - m muslihat diahmad

abituren nw, alumnus iain yogya, pasca sarjana STIE Trianandra

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membiasakan Kehendak

31 Desember 2019   19:12 Diperbarui: 31 Desember 2019   19:21 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membersihkan diri dengan bertaubat kepada Allah setiap saat, adalah suatu keniscayaan yang luhur. Rasul saw mencontohkan hal taubat ini dengan sunnahnya yang gamblang. Setiap hari beliau tidak kurang dari seratus kali beristighfar, minta ampun kepada Tuhan walaupun beliau dijamin kesucian hati dan kemaksuman dirinya. 

Beliau tidak henti-hentinya bangun malam bertahajjud untuk menjaga kesucian ruhaninya. Beliau adalah contoh teladan membiasakan tata cara yang baik dalam kehidupan.

Ada tindak laku dosa yang tidak kita akui dan tidak sempat ditaubati, terus menerus kita lakukan, yang akhirnya menjadi kebiasaan. Kemudian kita memberikan justifikasi terhadap dosa-dosa itu. Akhirnya apa? Kita menganggapnya tidak lagi sebagai sebuah dosa. Konsekwensinya, tidak akan ada perasaan bersalah pada diri kita. Dan pada gilirannya tidak ada keinginan untuk mengakui kesalahan itu, apalagi bertaubat. 

Karena itu saat kita mati nanti dosa-dosa itu masih mengotori diri kita. Dosa-dosa itu belum dibersihkan dengan taubat. Pembenaran yang dilakukan karena menganggap dosa itu kecil, dan terbiasa. Dosa  kecil yang terbiasa dilakukan itu luput ditaubati, itulah kebiasaan (Jalaluddid Rahmat). Begitu saja, mengatakannya lebih mudah daripada melaksanakan.*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun