Mohon tunggu...
Muslikhul Hadi
Muslikhul Hadi Mohon Tunggu... -

ketika semua orang tertawa aku terkadang diam diam jadi bahan tertawaan diam melawan tanpa kekuatan diam tidak selamannya tenggelam diam itu emas diam itu mencoba bersabar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebuah peringatan

17 September 2016   22:50 Diperbarui: 17 September 2016   23:32 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Inilah aku
Yang tak berni menatapnya
Alasan, hanya menampik
Omon kosong,
Kamu  
Hanya memancing amarah
Teruntuk diri sendiri. 

Jangan melihatku dulu
Untuk sesaat
Akan kubuat kau mendekat
Bukan aku yang bergerak
Jangan melihatku dulu sesaat
Pandangamu terasa perih
Dan berpalinglah dulu
Sampai aku mampu membuatmu
Langkahmu sendiri yang datang padaku,
Semua ini adalah peringatan.

 

(Surabaya, 17-09-2016

Untuk yang dekat, yang terasa jauh)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun