Mohon tunggu...
Muslikhul Hadi
Muslikhul Hadi Mohon Tunggu... -

ketika semua orang tertawa aku terkadang diam diam jadi bahan tertawaan diam melawan tanpa kekuatan diam tidak selamannya tenggelam diam itu emas diam itu mencoba bersabar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tuman

4 Januari 2018   12:37 Diperbarui: 4 Januari 2018   12:44 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kali ini tak berani kubalas tatapan mata itu. Muak? Atau lebih tepatnya wales. Tidak perlu dipikir panjang. Jika nanti apa yang kau ucap menjadi kenyataan akan jangan salahkan saya. Yang pasti akan kulawan kebisingan yang penuh dengan rasa jenuh. Hingga akan kupaksa lupa dengan apa yang kulakukan sembari terus memberi kenyataan atas permintaan itu. Biarpun tidak sepenuhnya sungguh-sungguh. Bagiku, dua kali lebih dalam kau merendahkan diri. Tuman. Dan, sadarlah!

Aku tidak akan menyalahkan diri, tidak akan pula menyalahkanmu. Hanya karena tuman itulah yang ingin kukalahkan dan kusalahkan, telah membawa pada sesuatu yang kurang baik terhadapku. Jangan mengisahi dengan cara menempatkan orang lain seperti pengemis, karena aku lebih suka menjadi maling sekalian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun