Mohon tunggu...
Muslih
Muslih Mohon Tunggu... Guru - Guru pada MTs Negeri Lamandau Kalimantan Tengah

Guru yang masih belajar memperbaiki diri dan musafir yang sedang mengumpulkan bekal untuk perjalanan panjang ini sangat suka olahraga Volly dan badminton (sebagai penonton), juga sangat suka konten tentang pendidikan, pengembangan diri dan karakter serta hiburan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan (3)

30 Mei 2023   08:36 Diperbarui: 30 Mei 2023   08:49 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Miliar bulir hujan menghempas bumi

Membentuk narasi penuh misteri

Menjelma bait-bait sunyi dan puisi

Serupa nyanyian alam dan hewan air yang riuh menari

Puji-pujian di semusim yang lalu

Menggores ingatan yang syahdu

Tenggelamkan keluh di lisan yang kelu

Melerai gundah yang bergelimang di hati

Rintiknya meningkatkan frekuensi getaran rindu

Dan aneka rasa yang bercampur padu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun