Aset bebas risiko dan premi risiko bergantung pada faktor-faktor berikut:
1. Premi jatuh tempo
Periode waktu yang berbeda (tanggal kedaluwarsa) menghasilkan tingkat keuntungan yang berbeda. Semakin tinggi istilahnya, semakin tinggi margin keuntungan yang dibutuhkan.
2. Premi Kebangkrutan Perusahaan dengan risiko kebangkrutan yang lebih tinggi menaikkan tingkat keuntungan yang disyaratkan. sebagai
A. contoh,
Misalnya, sebuah perusahaan menerbitkan obligasi. Setelah menerbitkan obligasi, perusahaan kembali meminjam dalam jumlah besar, meningkatkan tingkat utangnya. Semakin tinggi hutang, semakin tinggi kemungkinan kebangkrutan, sehingga margin keuntungan yang dibutuhkan akan meningkat.Â
3. Premi likuiditas Semakin tinggi likuiditas suatu aset, semakin rendah tingkat pengembalian yang disyaratkan. Misalnya, setelah penerbitan obligasi, tiba-tiba terjadi krisis mata uang yang mengakibatkan kesulitan likuiditas. pada kasus ini Tingkat pengembalian yang dibutuhkan akan meningkat.
4. Premi inflasi
Secara umum, jika inflasi naik, demikian pula tingkat suku bunga nominal, termasuk tingkat investasi bebas risiko. Tingkat bunga nominal dapat ditulis sebagai:
Tingkat bunga nominal Tingkat bunga riil + inflasi
Misalnya, setelah perusahaan menerbitkan obligasi, inflasi naik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H