Pengertian Return.
Apa itu Retrun?
Return seuatu keuntungan yang di dapatkan oleh investor atas kegiatan dari hasil yang telah di dapatkan dalam bentuk nilai uang atau pun dalam bentuk persentase yang sudah di dapatkan pada periode waktu yang tertentu. Return juga selalu bergerak ke arah yang positif, tetapi juga dapat bergerak ke arah yang negatif.
Lalu apa komponen Return dalam konteks investasi?
return dapat di katakan sebagai imbalan yang sudah di dapatkan investor atas risiko yang akan di tanggungnya. Itulah mengapa sebabnya di dunia investasi dan bisnis pada mulanya, dan berlakunya istilah " high Risk, dan High Return". Return di katakana secara nominal sebagai perubahan nilai uang sebuah investasi dari waktu ke waktu. Kompennya itu terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Yield
Yield mengacu pada besarnya pendapatan yang di dapatkan dan yang sudah di realisasikan pada sebuah profuk investasi selama jangka waktu tertentu. besarnya juga di nyatakan dengan presentase berdasarkan jumlah yang telah di investasikan. Bentuk yield itu sendiri terdiri dari 2, yakni :
1. Bunga
bunga itu sendiri merupakan sebuah rekening tabungan dan obligasi, yang memberikan imbal hasil berupa bunga kepada investor. Dengan memilih investasi seperti ini, investor bisanya mengetahui awal besaran uang yang akan di dapatkan.
2. Dividen
ada beberapa produk investasi seperti saham, yang membayarkan dividen kepada investor sebagai bagian dari keuntungan laba yang sudah di hasilkan perusahaan. Jumlah dividen yang di berikan itu tergantung seberapa baik kinerja perusahaan dan jenis saham apa yang di miliki oleh investor.
jenis-jenis Saham?
jenis saham ada :
 *Capital Gain*
jikanada investor menjual portofolionya, seperti saham, obligasi, reksa dana atau exchange trade fund (ETF) atau lebih dari modal yang sudah dikeluarkan untuk membelinya, investor akan mendaptkan return berupa capital gain atau keuntungan modal. bahkan sebaliknya, jika nilainya lebih keci dari modal yang di gunakan maka investor akan mengalami capital loss.
Apa jenis-jenis return?
Return terbagi menjadi 2 yakni :
1. Return Ekspektasi
ialah return yang didapatkan oleh seorang investor di masa yang akan datang. Artinya, hasil yang didapatkan merupakan pengembalian yang belum diterima, sesuai namanya dapat di katakan sebagai pengembalian yang di harapkan. Keuntungan yang di dapatkan, biasanya berasal dari penanaman modal pada perusahaan dan emiten di masa yang mendatang Nilainya tergantung pada berbagai faktor, termasuk didalam prospek perusahaan terkait return realisasi berbeda dengan return ekspektasi, return realisasi adalah imbal hasil yang sudah di realisasikan. laba yang sudah dibukukan oleh perusahaan, Â dapat menjadi acuan bagi investor dalam mengambil keputursan investasi atau tidak.
2. Return Realisasi
Yang memudahkan investor memperkirakan besaran atau persentase retunr ekspektasi di masa yang datang.
 *Faktor-faktor yang mempengaruhi Return besaran*
1. faktor yang didapatkan dari kegiatan investasi, secara langsung berhubungan dengan kinerja aset atau tempa perusahaan investor yang menanamkan dananya.
2. Secara tidak langsung, ada beberapa faktor yang telah mempengaruhi kinerja suatu aset, pada akhirnya akan mempengaruhi return juga.
Faktor yang dimaksud antara lain.
1. Suku bunga, peningkatan suatu bungan dan menurunkan nilai saat returb yang di dapatkan pada masa mendatang
2. Inflasi. jika inflasi tinggi maka jumlah modal juga akan meningkat.
3. Nilai tukar, yang menyangkut menguat dan melemahknya nilai mata uang suatu negara dengan mata uang asing.4. Risiko Likuiditas, yang berkaitan dengan pasar sekunder dalam perdagangan saham.
5. Risiko pasar, jika keadaan pasar tinggi, maka return juga akan semakin tinggi.
 *Risiko*
Risiko dapat di katakan sebagai peluang terjadinya kerugian dan kehancuran. dapat juga diartikan sebagai kemungkinan terjadinya hasil yang tidak di inginkan atau berlawanan dengan yang di inginkan. dalam kehidupan terdapat 2 risiko yaitu :
1. Risiko Finansial
yang berkaitan dengan kegagalan usahan dalam merealisasikan rencana finansialnya.
2. Risiko Manajerial
yang berkaitan dengan adanya kegagalan pimpinan perusahaan dalam mengelola perusahaanbnya yang pada akhirnya di ukur dengan kegagalan finansial.