Takkan ada yang bisa kau cintai
Karena kau lah yang tak ingin mencinta
Kita bicarakan cinta lagi
Hanya bisa jika kau mau -berusaha- mencinta
Takkan ada yang bisa kau lepas
Karena kau lah yang tak ingin melepas
Kita bicarakan kepak sayap bebas burung-burung
Dekat jauh terbangnya nanti ia kembali ke sarang, bukan untuk terkungkung
Bacalah dengan dan atas nama yang kita sebut saat sadar pun tidak
Bacalah dengan dan atas nama sepi pu ramai yang termaknai, atau tidak?
Kata-katamu, ia, kami, semata inginkan simpul ujung yang baik
Jika jarak telah menjaga, mengapa dekat dan satu tak jadikan hendak?
Wahai hati penguasa tubuh
Gerakkan saja lagi sedikit pikirku
Ketika nanti memang hanya tersisa satu
Benarkah baik dua hati penjenih segala keruh?
Suling menyuling, liukan sesat praduga bermacam pertanda
Kenceng nyaring, pengiring seragam liukan gagah para teruna
Wahai hati yang sedang riuh menimbang cinta
Marilah kumpuli kami para pejuang --demi anak-anak? atas kebahagiaan orang tua. atau an sich, cinta?
*Selong 28 Agustus
Referensi
Kearifan Nilai Budaya Pada Gendang Beleq Lombok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H