Foto: Dokumen Pribadi
Jika menungguku selembut yang kau mau sudah melelahkan dan membosankanmu, tulislah saja.
Menulis membantumu menguraikan luka.
Menulis keringkan setiap sudut basah matamu.
Tentu saja aku juga berharap, kata-kata yang kau tabur, sanggup tutupi setiap lubang hatimu.
Â
Aku mencintaimu.
Pengakuan terakhirku bahwa aku bertahan temanimu demi anak-anak..Tuhan, kau bahkan tahu aku bohong kan?
Aku hanya tak bisa jenak darimu.
Wangimu harus selalu milikku.
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!