Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

[Essai Foto] Membingkai Surga Ujung Langit Selong Belanak

16 Maret 2016   14:58 Diperbarui: 16 Maret 2016   15:14 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Kredit Foto: FB-Taufan Sapardi (kakak sulung saya)."][/caption]Minggu malam, kurang dari lima puluh jam lalu, saya menahan kantuk mendengarkan field trip suami dari perjalanan memancingnya ke salah satu spot land-base atau rock casting di kawasan teluk Selong Belanak Lombok Tengah NTB. Trip mancing yang cukup dramatis karena motor matic yang dipacunya dari Lombok Timur bermasalah. Kipas cooling mesinnya mati. Oli mesin yang seharusnya menjaga tarikan mesin terjaga di banyak tanjakan serta kelokan panjang sepanjang jalur, ternyata terisikan oli samping. Dua kombinasi yang ajaibnya mampu mengantarkan suami dan paman saya selamat. Meski jalur kembali terpaksa mereka habiskan selama empat jam berkendara, dibanding dua jam berkendara di perjalanan berangkatnya, Sabtu siang pekan lalu.

Senin pagi dua hari lalu, respon saya masih biasa-biasa saja. Hasil foto suami saya berbekal kamera gadget 2MP (mega pixel) tak terlalu menggugah. Namun saat sedang berselancar rutin di akun FB (facebook) saya, kakak saya yang juga satu dari empat pemancing di trip tersebut mengunggah fotonya bersama salah satu ikan hasil strike. Suami saya menimpali dengan mengatakan, kakak saya juga mengabadikan beberapa foto senja dan mentari terbit dari kamera digitalnya. Voilla! Bergegas menghampiri kamarnya di bagian belakang rumah, teriakan saya meminta foto-foto dimaksud berbalas segera. Mengangsurkan memori kamdignya, saya pun bersegera memindahkan file foto-foto dan memilih yang terbaik untuk essai foto ini.

[caption caption="Kredit Foto: FB-Taufan Sapardi."]

[/caption]Para pemancing mengenal spot ini sebagai 'Ujung Langit'. Jika saja saya bergabung di trip ini, tentunya saya akan berusaha keras mencari tahu, mengapa spot ini dinamakan demikian. Faktanya, naluri pemancing, segera setelah sampai di lokasi mereka akan segera menyiapkan piranti memancing. Orientasi spot, memastikan lebih detail ikan target apa saja yang terdapat di spot tersebut. Berikutnya, tentu saja ikhlas habiskan waktu dan pasang konsentrasi tertinggi pada gerakan paling sekali pun di ujung joran (tongkat pancing) mereka.

[caption caption="Kredit foto: FB-Arinto Setiyadi."]

[/caption]

[caption caption="Kredit foto: FB-Arinto Setiyadi."]

[/caption]

Beruntung, sejak mengetahui hobi menulis field trip saya, kakak dus suami saya sempatkan menangkap angle-angle terbaik dari setiap spot memancing mereka.

[caption caption="Kredit Foto: FB-Arinto Setiyadi (suami saya)."]

[/caption]

Saya mentasbihkan surga ujung langit, ketika beberapa foto mentari terbit lainnya bernuansa biru, warna terfavorit saya setelah ungu. Bias langit yang kental selepas hujan deras sepanjang pagi buta, memaksa sang mentari terbit berselimut kelabunya awan yang masih mengakrabi tetes air hujan.

[caption caption="Kredit foto: FB-Taufan Sapardi."]

[/caption]

[caption caption="Kredit foto: FB-Taufan Sapardi."]

[/caption]

[caption caption="Kredit foto: FB-Taufan Sapardi."]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun