Menjelang enam tahun aktifitasnya yang 'dekat' dengan sampah, Aisyah Odist justru semakin sibuk. Pelatihan dan menjadi nara sumber di berbagai acara dinas terkait isu lingkungan hidup dari pemerintah, pun badan-badan lainnya seperti jadwal besok pagi yang akan mengisi pelatihan di Badan Narkotika Nasional Mataram Lombok.Â
Kegiatan yang menyibukkannya sepanjang minggu, di samping kegiatan rutin sambangi berbagai bank sampah mitra plus binaan dari Bank Sampah NTB Mandiri (Bs NTBM) yang dikelolanya. Baik dalam rangka berbagi informasi terbaru seputar isu bank sampah, pun koordinasi berbagi bahan anyam untuk diolah menjadi bahan dasar. Berikutnya, akan dibentuk menjadi berbagai varian produk berbasis Art Recycle Design.
Memilih Lombok Eco Craft (LEC) sebagai brand varian produk-produk BS-NTBM, Aisyah sudah mengawal produk-produknya di berbagai eksibisi. Yang terakhir, menjadi partisipan melalui nama booth Eco Funk di Event  REGIONAL AUSTRALIA - ASIA CHAMBERS FORUM 2 di Darwin NT Australia pada 28 sampai 30 April lalu.
Menjadi salah satu peserta dari 17 delegasi Negara peserta lainnya, LEC memamerkan variasi produk-produk olahan berbasis Art Recycle Design. Variasi produk sangat beragam, mulai kombinasi anyaman dan teknik jahit (dompet, shopping bag, yoga mat, table sheet. LEC bekerja sama dengan Eco Funk-Azollabloom. Meski menjadi eksibisi pertama LEC di luar negeri, namun respon pengunjung terhadap produk-produk LEC cukup tinggi. Range harga produk mulai dari 40$ atau setara Rp 400.000,- an sampai 100$ atau senilai 1 jutaan rupiah.Â
Happa merupakan produk charity dimana beberapa jenis daun atau bunga dikeringkan dengan teknik khusus. Diolah lagi, menjadi kombinasi hiasan pada produk recycle lainnya seperti shopping bag, hanging wall decoration atau table mat. Atau kombinasi dengan lukisan oleh para mahasiswa dari Universitas NTB.
LEC juga bertemu dengan Ibu Kedutaan Besar RI, yang sebelumnya juga pernah melibatkan LEC di kegiatan desa Sukadana – Petiwung Lombok Selatan di kabupaten Lombok Tengah.
Selain kenalkan brand LEC yang tersemat di berbagai varian produk BS-NTBM bersama mitranya dari bank sampah-bank sampah di Lombok, Aisyah merasa pentingnya mengikuti event ini yang utama adalah visi sharing program-program lingkungan, pengembangan sistem bank sampah serta kebiasaan charity. Tak jarang Aisyah luangkan waktu lintas daerah kendarai motornya demi update teknik anyaman baru pada bank sampah-bank sampah mitra atau pihak lain yang tertarik belajar tanpa keharusan sediakan 'amplop'. Komitmen kedepankan berbagi ilmu yang efek besarnya mungkin baru terasa sekian tahun ke belakang. Di mana akan semakin banyak yang menguasai cara-cara mengolah limbah plastik khususnya, terhitung sebagai upaya mengurangi sampah plastik mengotori lingkungan sekitar.
BS-NTBM dan LEC