Ingatkah, hadirmu di dunia berkat cinta
Sejauh apapun langkahmu, kembalilah, masih selalu ada cinta
Jiwa-jiwa lepas
Apapun ikatanmu kini
Bukankah sedikitnya ada cinta di hati?
Jiwa-jiwa indah
Dunia pun adalah rumah dari keburukan-keburukan
Namun indahmu pernah abadikan, cinta peneduh, penenang
Jiwa-jiwa dimana pun berada
Hitam putih, warna pelangi, solid pun bias
Sekali waktu, mengapa tak selipkan kerlap kerlip pendar cinta, di warna tak berbatas?
Wahai jiwa-jiwa, di belantara cinta, cintailah dulu dirimu sendiri, sebaik-baik cinta
Wahai jiwa-jiwa, apapun nama cintamu, saat purna cintai dirimu, siap kau tebar cinta sejauh yang kau mau
Arin, jiwaku jiwamu, belum sampai mana-mana
Tapi aku yakin kau ingat, kita saling mengikatkan diri, karena percaya - sampai kapan pun, jiwaku jiwamu, tetap lepas kemana pun hendak menuju
*Teluk Dalem & Gili Trawangan, Nopember 2024
'Puisi Arin' mulai lahir sejak 2016. Salah satu cara memerangkap banyak kenangan, rupa-rupa kisah kasih siapapun. Bisa saya, Anda, dia atau mereka. Bisa kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H