Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kumcer Ibu: Dunia Sendiri, Nafsi Nafsi

7 Juli 2022   21:16 Diperbarui: 5 Agustus 2022   12:01 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masing-masing sosok ibu,  unik dengan karakter mereka, sendiri sendiri. Dokpri

Eh,  lihat dah. Ibu itu,  jalannya aneh kan?  Kayak yang ganjen,  kegatelan gitu. Ndak heran dah,  teman lelakinya banyak bener.

"Dis,  gila. Ini Tanah Lot rame ampun! Untung tamunya ibu ndak complaint.  Malah mereka senang sekali. Mereka bilang,  kesabaran menahan diri dua tahun,  pantas berbayar dengan keramaian seperti sekarang ini..."

Gadis hanya tersenyum simpul. Di usia jelang lima puluh tahun,  kalau sudah membawa tamu,  ibunya bak anak SMA.  Energinya berlipat. Tak ada celah buat mengeluhkan sakit apa pun.  Akan berbanding terbalik ketika sudah pulang trip.  Urutan keluhan sakit kepala,  sakit pinggang, pegal-pegal,  hanya berbeda di urutan penyebutan.

Sebutan anak SMA,  karena apapun outfit yang dikenakan ibu,  langkah kakinya yang panjang,  tegap ditopang torso badan ibu yang tampak atletis membuatnya selalu tampak muda. Dari belakang. Jika berhadapan,  wajah ibu yang telah mengalah pada gravitasi,  mustahil menutupi usia ibu. Sebagus apapun perawatan wajah yang dilakukan.

Tanah Lot biasanya jadi spot destinasi terakhir yang ditujunya ibunya,  bersama siapapun rombongan turis yang sedang ia bawa.  Untuk wisata sejarah,  ibunya akan membawa tamu blusukan ke Pasar Badung di pusat kota Denpasar.  Wisata belanja,  mereka ganti blusukan ke Pasar Sukawati. Ekstra spot,  seringkali ke area Kuta. Khusus saat tamu meminta 'fine dining' spot atau 'party nite'.

Untuk trip lebih dari sehari,  dua spot langganan ibu lainnya,  antara Bedugul atau  Taman Nusa.  Kadang bahkan dua destinasi ini dimasukkan dalam satu paket. Yang jelas,  ibu selalu usahakan spot dengan jalur searah dan berdekatan,  sehingga tamu tidak menghabiskan terlalu banyak waktu dalam perjalanan ke antar spot wisata. 

Di samping guiding,  ibu kerap pula merangkap sebagai foto atau videografer.  Ibu bilang,  "Extra services,  Dis. Makanya,  buruan ajarin ibu pakai drone.  Nanti ibu jadikan ekstra juga,  biar tamu-tamu ibu bisa jadi pelanggan tetap".

Gadis makin tersenyum simpul. Celetukan mempertanyakan sifat seseorang,  hanya karena cara jalan tertentu,  sungguh akan mental kalau dilabelkan pada ibu,  atau perempuan manapun yang dikenal Gadis.

"Ah tante,  masa sifat negatif cuma dilihat karena cara jalan yang berbeda.  Coba kalau misal tante yang cara jalannya dianggap aneh,  apa mau dikatain ganjen?" Gadis ringan membalas.

"Astaga!  Kamu itu... *!#@*!?!! (emoji yang tepat,  mewakili wajah si tante yang menahan gejolak campuran rasa jengkel,  murka dan kesal luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun