Terakhir saya bepergian lintas pulau, di bulan Mei tahun 2018 dan sekaligus mudik awal ke Semarang. Sisanya, hanya melintas Lombok dan Sumbawa, atau minimal main ke gili-gili cantik di Lombok. Nyebrangnya tipis-tipis. Naik perahu penumpang kapasitas sekitar 60-an orang. Sistem pembayaran pun masih konvensional dan mudah. Beli tiket di loket, serahkan tiket ke pemilik kapal penyeberangan, selesai.
Namun, jaman now, transaksi digital sudah sangat mudah kita temukan dimana-mana. Setahun terakhir ini misalnya. Saat berbelanja di minimarket, saya kerap antri bareng pembeli yang menanyakan 'Bisa bayar pakai e-wallet?' Di salah satu cafe kopi favorit saya di kota kelahiran di ujung timur Lombok, sistem pembayaran dengan scanning QRCode bahkan sudah tersedia sejak tahun 2016 dulu. Sudah enam tahun berlalu.
Tenang Mudik ke Kampung Halaman, Berkat Mudahnya Transaksi Digital
Kembali menyoal transaksi digital di kampung halaman, baru saja minggu lalu, saya menemani sepupu yang sedang bertugas mengumpulkan data UMKM. Lokasinya di salah satu desa, dekat banget dari kota kabupaten, tempat saya tinggal. Salah seorang kader sempat bertanya, "Bu, ini ada salah satu warga yang juga menjadi sistem pembayaran digital dan alatnya tersedia di toko kelontong miliknya.."
Wah, surprise! Saya jadi membayangkan siapapun warga desa ini yang sedang mudik dari merantau, tentu bisa mendapatkan kemudahan-kemudahan. Di desanya, terdapat agen sistem pembayaran online. Di HP pintar, sudah pula terinstal aplikasi. Memantau mutasi serta transaksi rekening bank, bisa di HP, transaksi QRCode scanning dan gesek ATM tersedia pula. Mau transaksi keuangan seperti apapun, tersedia banyak pilihan cara yang aman, dan pastinya cepat.
WFA sembari Mudik, Siapa Takut?
Satu sisi, di momen libur lebaran beberapa waktu lalu, banyak WAG dari jejaring saya di pulau Jawa berbagi kisah keseruan mereka mudik dengan berbagai kemudahan transaksi digital. Sekian ratus kilometer fasilitas jalan tol, yang cukup menyediakan saldo berjumlah tertentu, serta tinggal digesek atau di-tap di banyak gerbang tol yang mereka lalui.
Sistem ini membantu menyusun budget mudik dengan lebih presisi, karena tarif-tarif tol banyak pula dibagikan di akun-akun sosial media. Mudik ke kampung halaman lancar, semua pekerjaan pun selesai tepat waktu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI