Ternyata, pos shuttle di halaman kantor Dishub Lotim ini disiapkan dengan serius. Taman bunga kecil, set meja khusus di ruangan tersendiri dan 2 ruangan kosong beratap terop. Total ada tiga ruang.Â
Rezeki berikutnya, tim petugas polisi yang sedang berjaga, salah seorangnya adalah tetangga saya! Jadilah menunggu bus dari pelabuhan laut Kayangan padat dengan obrolan ini dan itu. Bahkan, saya sempat pula ditraktir segelas jamu kunir asam :D
Selama menunggu, akhirnya total ada 6 orang penonton yang naik di bis yang pertama datang. Sejak berangkat dari rumah, saya hanya perlu menunggu sekitar 1.5 jam saja. Sebagai kloter pertama, kami berfoto dengan sebagian petugas jaga di shuttle ini.
Sebelum makin asyik cerita, berikut contekan 3 shuttle utama layanan feeder bus gratis dishub di point pelabuhan laut Kayangan dan The Mandalika pp.
Pertama, di pelabuhan laut Kayangan. Untuk ini, saya pinjam fotonya Elyana, teman baru kenalan di atas bus.
Kedua, pos di halaman kantor Dishub Lotim. Tenang, di sini masih bisa memesan kopi, karena lokasinya memang di samping terminal kabupaten
Ketiga, shuttle di lapangan samping Polsek Keruak Lotim, atau persis di depan RSUD Keruak. Sayangnya, pos ini terkesan seadanya. Dua tenda putih tertutup beberapa lapak pinggir jalan dan pepohonan di sisi luar lapangan.
Entah karena keasyikan ngobrol dengan pak sopir yang datang dari Blitar, pos di shuttle ini benar-benar terlewat. InshaAllah besok tidak akan terulang, karena Pak Hairul pastinya sudah saling berkabar dengan rekan-rekan drivernya.
Catatan Di Area Parkir Timur
Saat melintas di by pass Mandalika yang baru, trafik tampak lengang. Tampaknya trafik padat baru saja usai. Namun, mendekat ke bundaran Songgong yang baru, titik-titik penjagaan tampak padat.
Di sini, pak sopir sudah harus membuka jendela, menjawab pertanyaan petugas ini dan itu. Nah, feeder bus, ternyata harus parkir di tanah lapang yang paling timur.