Aji mumpung, kamar tersisa di momen MotoGP Mandalika Lombok menanti pembayar tertinggi. Salahkah? Tentu tidak. Namun, namanya aji mumpung, akan beruntung ketika ada yang benar berani membayar. Bagaimana jika tidak? Siapkah menjadi barisan para (dianggap) tikus yang mati di lumbung padi?
Saya sih, sudah siap. Toh tak ada yang salah hanya dengan menjadi penonton saja. Kalaupun beruntung lagi mendapatkan kesempatan menonton event balap dunia ini, ya Alhamdulillah. Tidak menonton, ya tidak apa-apa.
Pesimistic opportunist? Boleh juga. Realistis logis tapi rasanya jauh lebih tepat. Satu-satunya kesempatan yang memudahkan, membeli online tiket berdiri yang (semoga tetap sama -- alias tidak di mark up) berharga 115K idr, lalu bergantung pada dukungan moda transportasi gratis dari pemerintah seperti di event WSBK lalu.
Semurah dan Semahal Apa Sih Tiket MotoGP Mandalika Lombok?
Untuk mengurangi bias diskusi, mari kita fokus hanya pada penonton yang datang dari luar Lombok. Dimana mereka harus juga membayar penginapan dan makan selama 4 hari 3 malam, serta transportasi antara penginapan ke area sirkuit.
Kita mulai dari yang termurah ya, tiket Festival di Hari Pertama. Dua contoh random platform resmi yang menjual tiket, sama-sama menjual di harga 115K idr. Harga ini hanya berlaku sebagai pass di hari pertama, 18 Maret 2022. Hari ke-2 dan ke-3, harganya naik 2x lipat lebih, yakni 287.5K idr dan 575K idr. Salah satu dari dua contoh random yang saya ambil di sini, bisa menjual tiket festival 2 hari langsung atau weekdays pass di harga 805K idr.
Sekarang, mari kita tambahkan dengan harga penginapan, makan dan transportasi.
Di hari normal, satu bungkus nasi campur di area Mandalika bisa kita dapatkan seharga 10K idr. Lauknya, ayam suwir sambal atau sepotong ayam goreng sambal kering, kering tempe, mi kering dan sekitar 200 sampai 300 gram nasi putih. Tanpa air minum. Variasi lauk selain ayam, telur bulat atau dadar, sambal tongkol kering atau sekerat daging sapi. Kemewahan ekstra, jika mendapatkan oseng kacang panjang.
Untuk penginapan, di hari normal, homestay dengan single bed bisa didapatkan di kisaran harga 250K idr per malam. Akan jauh lebih hemat, jika mendapatkan homestay dengan bunkbed room. Saya pernah visitasi di satu event pariwisata pemerintah, kamar berisi 4 bunkbed bertingkat, bisa didapatkan di harga 1.5jt per malam. Dibagi 8 wisatawan, seorang cukup urunan sekitar 200K per malam.
Transportasi relatif merepotkan di area Mandalika, karena ketiadaan angkutan umum. Angkot sebagian besar melayani jalur ibukota propinsi di kota Mataram, menuju kota Praya (ibukota kabupaten Lombok Tengah -- Loteng). Di luar jalur utama ini, praktis bergantung pada ojek motor atau ojol. Akhirnya, daripada repot, banyak dari kami yang berasal dari luar Loteng keluarkan biaya ekstra untuk sewa motor harian atau sekalian mobil.