Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

[SeriMotoGPLombok] Jadi Sultan Via Udara atau Trip Seru di Perjalanan Darat?

14 Januari 2022   16:22 Diperbarui: 17 Januari 2022   22:39 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto laut dan langit biru begini, aslinya, puannnaasss.  Dokumen Pribadi

Event internasional MotoGP Mandalika Lombok semakin dekat. Hitungannya sudah kurang dari 65 hari ke depan. Tepatnya, sesuai kalender MotoGP, akan dilaksanakan di 20 Maret 2022. Lantas, enaknya nonton lewat jalur udara atau darat nih?

Intip bocoran dan sedikit tips praktis, untuk Anda yakin memilih salah satu dari dua pilihan akses tersebut.

Nyaman Menonton MotoGP Bersama Para Sultan Lewat Jalur Udara

Umumnya, standar nyaman di sini mencakup beberapa point. Buat yang setuju, langsung vote bermanfaat ya. Kalau tak setuju, titip koreksi di kolom komen. Saya tunggu ^^

Bundaran ini dapat ekstra dana buat makin dipercantik. Di 29 Desember lalu, di belakang letterboard, ketambahan plang-plang besi.  Dokumen Pribadi
Bundaran ini dapat ekstra dana buat makin dipercantik. Di 29 Desember lalu, di belakang letterboard, ketambahan plang-plang besi.  Dokumen Pribadi

Pertama, hemat waktu. Apalagi kalau Anda penganut 'sekte' Waktu Adalah Uang. Terbang akan menjadi pilihan utama. Untuk MotoGP, beberapa agent tour atau bahkan komunitas khusus, berani memborong sekian puluh atau ratusan tiket menonton yang tak murah. Bukan tanpa alasan. Target market mereka ya para pemilik waktu yang mahal ini. Bisa jadi, mereka juga lah yang kemudian memborong habis tiket yang dibanderol di harga 15 juta rupiah, sekitar dua atau tiga pekan lalu. Sesaat setelah tiket tersebut resmi dijual.

Kedua, kenyamanan selama trip. Paket tiket MotoGP berharga 'sultan', umumnya sudah lengkap menyediakan resiko tes Covid19 (bahkan mungkin kemudahan jika harus karantina), akomodasi (transportasi, hotel dan tempat makan) serta ekstra spot wisata selama event berlangsung. Transfer sekian belas jeti, tak perlu pusing bertanya lagi, naik mobil apa, tidur di hotel mana, mau makan apa. Hanya perlu menyiapkan outfit terkeren, bekal update sosmed, live on spot sirkuit Mandalika.

View Teluk Awang dari ketinggian. Pemandangan jika ambil jalur darat, Lombok Timur ke Tengah dari sisi timur selatan.  Dokumen Pribadi
View Teluk Awang dari ketinggian. Pemandangan jika ambil jalur darat, Lombok Timur ke Tengah dari sisi timur selatan.  Dokumen Pribadi

Ketiga, kepastian jadwal.  Kalau pun ada resiko jadwal melenceng, tingkat keparahannya tidak seperti pilihan jalur darat. Ntar, disimak di sub bagian khusus tentang ini ya.

Catatan maha penting untuk bisa mendapatkan tiga keistimewaan di atas, budget Anda turah-turah. Misal, jika satu paket yang menjamin tiga point di atas berharga 20 juta rupiah, Anda hanya perlu siapkan dua kali lipat dana sebagai dana darurat. Atau, ekstra sekitar 10 jutaan, untuk meng-cover jika misal mendadak Anda membatalkan salah satu paket atau pindah hotel.

Namun, menurut saya, pilihan pindah hotel sangat tidak saya sarankan. Kenaikan rate kamar selama event, lebih dari 150%. Jadi, pindah hotel kurang worth it. Kecuali Anda jenis masyarakat 'crazy rich', tentu samasekali bukan masalah, uang Anda pasti sungguh sangat mampu. ^^

Trip Seru, Namun Ekstra Tabah dan Sabar Di Jalur Darat

Teman-teman backpacker jaman now bisa bersyukur, pilihan jalur darat menuju Lombok telah semakin banyak. Walau ya tentu saja, waktu perjalanan akan lebih lama dibanding jalur udara. Terutama untuk teman-teman yang dari pulau Jawa. Pilihannya banyak. Kapal laut bisa melalui Pelabuhan Tanjung Mas Surabaya dan Pelabuhan Laut Ketapang Banyuwangi. Dua pilihan ini, sama-sama sandar di Pelabuhan Laut Lembar, Lombok Barat.

Bundaran Giri Menang di Gerung, Lombok Barat. Spot ini wajib dilewati, akses Lembar, Senggigi, atau kota Mataram ke Mandalika.   Dokumen Pribadi
Bundaran Giri Menang di Gerung, Lombok Barat. Spot ini wajib dilewati, akses Lembar, Senggigi, atau kota Mataram ke Mandalika.   Dokumen Pribadi

Pilihan ketiga, kombinasi jalur udara dan darat. Terbang dari kota-kota besar di Jawa, mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, lalu dilanjutkan dengan jalur laut. Jalur laut pilihan ini pun ada dua alternatif. Satu lewat Pelabuhan Laut Padang Bai Bali menuju Lembar, Lombok. Kedua, kapal cepat dari Sanur Bali menuju antara Gili  Trawangan atau Dermaga Pantai Senggigi, Lombok Barat.

Dua pilihan di atas, highlight-nya sama. Ekstra tabah dan sabar, karena lama perjalanan bisa dipengaruhi kondisi alam. Salah satunya, seperti cerita Tutik, teman kuliah saya yang mudik dari Bali ke Lombok di Desember tahun lalu.

Batas Kabupaten Lombok Barat dan Tengah, di jalur bypass menuju Bandara atau Mandalika.  Dokumen Pribadi
Batas Kabupaten Lombok Barat dan Tengah, di jalur bypass menuju Bandara atau Mandalika.  Dokumen Pribadi

Ia yang langganan jalur mudik laut, tumben harus antri selama hampir 7 jam! Apa pasal? Dermaga sandar di pelabuhan Lembar Lombok sedang berjuang menyeberangkan satu truk besar. Proses ini memaksa antrian kapal sandar yang lama. Kondisi terpaksa dan hanya memberikan pilihan satu saja, yakni menunggu dengan sabar.

Ah ia, tips dan tricknya apa nih?

Pertama, siapkan mental dan bekal dasar survival, terutama air minum. Khusus kalimat kedua, masing-masing traveller saya yakini sudah memiliki jurus jitu tersendiri. Namun, karena saya pribadi butuh banyak minum, seringkali jadi repot membekal tumbler besar demi tak kekurangan air minum.

Wujud si Engkel, alias mobil paman. Angkot antar kabupaten di Lombok. Tp, khusus jalur Lembar ke Mandalika dan sebaliknya, pakai L100.  Dokpri
Wujud si Engkel, alias mobil paman. Angkot antar kabupaten di Lombok. Tp, khusus jalur Lembar ke Mandalika dan sebaliknya, pakai L100.  Dokpri

Kedua, saat mendarat di Lombok, usahakan sebelum jam 12 siang. Bukan apa-apa. Jam transportasi publik di tanah kelahiran saya ini cukup merepotkan kalau sudah lewat tengah hari. Sempat terjadi saat mengantar kembali mbak Tamita, yang ngetrip motoran pas eksplor Lombok 2 hari semalam, di Oktober tahun lalu. Kami berdua sampai di Terminal Mandalika Lombok Barat sekitar jam 3 siang. Angkot yang mengarah ke Lembar sudah tak ada. Akhirnya, mbak Tami ngojek dadakan, diantar oleh karyawan salah satu mart di kota Gerung, ibukota kabupaten Lombok Barat. Lalu diantar sekitar 20 menit an ke pelabuhan Lembar.

Ketiga, tabah dan sabar demi tetap senyum lebar selama trip. Namanya perjalanan darat dan laut, banyak aspek yang mempengaruhi kelancaran perjalanan. Satu contoh yang membuat saya sempat kapok tuwo perjalanan darat, saya menghabiskan 4 jam untuk menunggu bis mudik Semarang Lombok pp, memperbaiki kerusakan ac. Total saya berada di jalan sekitar 30 jam. Rekor terlama perjalanan darat pribadi saya.

Dermaga Mini di Pantai Senggigi, Lombok Barat. Saya belum nemu update, apakah dermaga ini difungsikan juga untuk MotoGP nanti.  Dokumen Pribadi
Dermaga Mini di Pantai Senggigi, Lombok Barat. Saya belum nemu update, apakah dermaga ini difungsikan juga untuk MotoGP nanti.  Dokumen Pribadi

Bis gratis yang disediakan di momen WSBK lalu. Semoga juga tersedia kembali di MotoGP nanti ya. Aamiin.  Dokumen Pribadi
Bis gratis yang disediakan di momen WSBK lalu. Semoga juga tersedia kembali di MotoGP nanti ya. Aamiin.  Dokumen Pribadi

Untuk perjalanan darat selama berada di Lombok, sepanjang ikuti anjuran untuk selalu berusaha berangkat pagi, masing-masing jarak tempuh di kisaran kurang lebih 45 menit sampai 1.5 jam bermobil. Contoh, jika sandar di Pelabuhan Lembar, Anda akan berkendara sekitar 45 menit menuju KEK Mandalika. Ekstra sekitar 15 menit di perjalanan bus khusus yang mengantar penonton balap MotoGP ke area sirkuit.

Estimasi waktu di atas, jika skema alur penonton dibuat sama seperti momen WSBK di Nopember tahun lalu. Dimana bus-bus besar disediakan di beberapa titik khusus dan pelabuhan Lembar adalah salah satu spot khusus tersebut. Anda cukup menunjukkan tiket WSBK, sudah 2X vaksin C19, ongkos busnya gratis tis tis dan tis!

Beruntung menginap di hotel kawasan KEK Mandalika? Tenang, semoga lapak-lapak kecil begini tidak digusur dan jadi bisa makan pop mi di pantai. Dokpri
Beruntung menginap di hotel kawasan KEK Mandalika? Tenang, semoga lapak-lapak kecil begini tidak digusur dan jadi bisa makan pop mi di pantai. Dokpri

Foto laut dan langit biru begini, aslinya, puannnaasss.  Dokumen Pribadi
Foto laut dan langit biru begini, aslinya, puannnaasss.  Dokumen Pribadi

Bus grup Bapak Ibu Guru SMPN Unter Iwes Sumbawa, yang saya antar ke Pantai Tanjung Aan, 15 Desember lalu. Jalan penunjangnya lebarrr & mulusss. Dokpri
Bus grup Bapak Ibu Guru SMPN Unter Iwes Sumbawa, yang saya antar ke Pantai Tanjung Aan, 15 Desember lalu. Jalan penunjangnya lebarrr & mulusss. Dokpri

Nah, semoga tulisan pembuka ini cukup menjadi bekal awal, bagaimana nanti Anda bisa menonton MotoGP dengan pilihan akses yang ada. Untuk harga, sengaja belum saya ulas khusus. InshaAllah akan menjadi bahan di ulasan berikutnya.

Salam hangat dari ujung timur Lombok.

*Selong, 14 Januari 2022

Tampiasih untuk diskusi keren di WAG 10 Pemenang Lomba Menulis Mandalika, yang memantik ide menulis SeriMotoGPLombok ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun