Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Keseruan Konferensi Internasional Mandalika 2021: "Nature and Sport Tourism"

7 Desember 2021   10:27 Diperbarui: 7 Desember 2021   16:57 3470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tenun khas Lombok dan ekraf mutiara, dua jenis buah tangan wajib dari pulau 1000 masjid. Dokpri

Mandalika, Lombok. Konferensi Internasional Mandalika telah berlangsung secara hibrida (daring dan luring) pada Rabu, 1 Desember 2021. Ajang Meeting, Incentives, Conferencing, and Exhibitions (MICE) ini diikuti sekitar 100 undangan offline.

Undangan terdiri dari tokoh tokoh masyarakat, pejabat Dinas Pariwisata Provinsi dan Kabupaten/Kota, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi/Kab/Kota, Asosiasi Usaha Pariwisata (ASITA, PHRI, GIPI, dll), pelaku wisata, budayawan, seniman, LSM, komunitas gerakan akar rumput pemberdayaan masyarakat, akademisi, mahasiswa, dan media massa. Peserta online dari seluruh dunia, bisa mengikuti acara setelah melalui proses pendaftaran yang ditentukan.

Semua saling berkolaborasi dan berdiskusi dalam dua sesi. Pertama, sesi menggali kesiapan kawasan wisata olahraga Mandalika. Kedua, sesi kunci pengembangan wisata olahraga dan ekonomi kreatif kawasan Mandalika. Sungguh keren melihat pemaparan dari para narasumber yang menyampaikan materi dalam tiap sesi.

Saya beruntung dapat mengikuti konferensi internasional ini, langsung di lokasi. Keunikan dan pesona Mandalika yang eksotis semakin diekspos hingga mancanegara. Diantaranya, Kepulauan Gili dan Gunung Rinjani yang memang sudah dikenal seantero negeri.

Utamanya lagi, Mandalika selalu dapat perhatian sejak beberapa kali melakukan perhelatan olahraga seperti L'etape Indonesia by Tour de France, Mandalika Off Road Championship, dan Mandalika Association Hotel (MAH) Open 2020 Surfing Competition. Puncaknya, Mandalika menjadi tuan rumah ajang kompetisi olahraga bertaraf internasional sekelas World Superbike dan MotoGP pada tahun ini. Ajang balapan tahunan itu tentu punya keseruan yang tak tertandingi.

Foto Bersama salah satu narasumber offline. Dokumentasi Tim 10 Kompasianers Mandalika
Foto Bersama salah satu narasumber offline. Dokumentasi Tim 10 Kompasianers Mandalika

Masih penasaran apa saja yang dibahas dalam setiap sesi konferensi? Yuk! Baca terus artikel ini sampai selesai.

Konferensi Internasional di Mandalika 2021 menjadi bentuk kolaborasi antara KEMENPAREKRAF/BAPAREKRAF untuk menggali penguatan produk wisata di Mandalika sehingga bisa bersaing dalam lingkup internasional.

Potensi yang tersimpan untuk Kawasan Destinasi Super Prioritas (DSP) Mandalika ini tak terbatas, terkait alam dan olahraga. Banyak hal yang bisa digali terutama menyangkut produk-produk kreatif dan inovatif maupun tempat-tempat wisata lain berbasis budaya.

Budayawan Sasak Lombok, Lalu Putria di Sesi I. Dokpri
Budayawan Sasak Lombok, Lalu Putria di Sesi I. Dokpri

Dalam pidato secara daring, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan...

..."Indonesia bersyukur punya Mandalika yang termasuk dalam cagar biosfer Rinjani telah mendapat pengakuan dunia melalui UNESCO. Kesuksesan berbagai event olahraga internasional yang digelar di destinasi Mandalika juga telah menunjukkan daya saing di mata dunia. Melalui pelaksanaan gelaran event internasional ini diharap mampu menggerakkan kembali perekonomian di Mandalika dan memberi dampak kesejahteraan bagi masyarakat lokal"

Dengan digelar konferensi internasional ini, Provinsi NTB mengukuhkan sebagai kawasan yang aman untuk dikunjungi dan aman untuk melakukan berbagai aktivitas. Kondisi ini bagai kesempatan kedua yang membuat sektor pariwisata reborn.

Produk-produk lokal yang mendukung pariwisata pun harus hadir guna optimalisasi event olahraga yang dihelat sehingga memberi dampak terhadap masyarakat lokal.

View dari Spot VVIP -- Bukit Jokowi, Tikungan 1 dan Titik Start/Finish Pertamina Mandalika International Street Circuit. Dokpri
View dari Spot VVIP -- Bukit Jokowi, Tikungan 1 dan Titik Start/Finish Pertamina Mandalika International Street Circuit. Dokpri

Berangkat dari hal itu, produk dan layanan pariwisata bisa saling bersinergi dalam menarik minat wisatawan. Pengalaman autentik dan unik disinyalir akan memberi kesan bagi para wisatawan sehingga mereka akan kembali mengunjungi Mandalika pada masa yang akan datang. Setelah banyak pengunjung datang ke Mandalika bisa dipastikan ekonomi kreatif lokal tumbuh subur.

Ada momentum besar, maka UMKM lokal harus siap memamerkan produk-produk kreatifnya. Warga-warga lokal diajak melompat untuk mempersiapkan produk-produk unggulan seperti makanan, minuman, souvenir, fashion, dan aksesoris lain. Diharap produk-produk yang ada tetap mempertahankan kekhasan budaya yang sudah tercipta sebelumnya.

Coba bayangkan! Bila hotel-hotel di Lombok bisa selalu menghidangkan makanan lokal setiap hari. Selain itu, setiap hotel punya spot yang menjual produk-produk UMKM lokal.

Oia, di venue event juga disediakan lapak-lapak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) produk kreatif khas NTB diantaranya, Tenun Uniwis, Mutiara Concha by Lamps, Telu Craft, Berkah Alam Coffee, Madu Hasanah, Lombok NTB Pearls, Mawar Ketag Lombok & Crafts Shop, Sate Rembiga dan Ayam Taliwang Goyang Lidah, Organic Lombok Cosmetics, Tenun Namia Gallery & Ferry Koencoro Gallery.

Dua kuliner dan produk ekraf di lapak ini, langsung menjadi titipan buah tangan, yakni kemasan vakum Ayam Taliwang Lombok, Sate Rembiga Goyang Lidah dan kopi.

Lapak Sate Rembige Goyang Lidah di Konferensi Internasional Mandalika, Rabu (1/12, 2021). Dokpri
Lapak Sate Rembige Goyang Lidah di Konferensi Internasional Mandalika, Rabu (1/12, 2021). Dokpri

Dari konferensi pertama yang berlangsung hampir 3,5 jam, lanjut ke acara konferensi kedua. Pembicara-pembicara yang hadir datang dari kalangan internasional. Sebut saja Ekawati Moncarre (Country Manager VITO Perancis), Miriam Tulevski (Country Manager VITO Sydney), Hery Setyawan (Ketua ASITA Yogyakarta), Helianti Hilman (Founder of Javara), Samuel Wattimena (Desainer), dan Zacky Badrudin (Race Director L'Etape Indonesia by Tour de France).

Masing-masing dari pembicara menyampaikan materi terkait produk dan event apa saja yang sudah dipersiapkan untuk memberi peluang bagi Mandalika dikenal sebagai kawasan wisata berkelanjutan.

Mereka terus coba membangun hubungan baik dengan wisatawan lebih dari sekadar mengkreasi produk dan layanan wisata berkualitas, harga yang menarik dan memudahkan wisatawan mendapatkannya, tetapi usaha pariwisata yang ditawarkan coba dikomunikasikan proposisi nilai sehingga mampu jaga relasi dengan tamu (wisatawan).

Sunset spot di Gili Trawangan, kabupaten Lombok Utara. Destinasi yang juga dikenal dengan beragam Sport Tourism Activities. Dokpri
Sunset spot di Gili Trawangan, kabupaten Lombok Utara. Destinasi yang juga dikenal dengan beragam Sport Tourism Activities. Dokpri

Masing-masing narasumber, menjelaskan pencapaian atau penamaan (branding) terhadap produk barang, jasa, dan event yang menghadirkan kekuatan merek (brand). Hal ini menjadi nilai tambah yang memberkati produk dan jasa sehingga direfleksikan dalam cara konsumen berpikir, merasakan dan bertindak guna menghargai brand yang telah terbentuk.

Adanya brand memunculkan preferensi atau pengetahuan (brand knowledge) dalam benak konsumen termasuk wisatawan.

Pengetahuan tentang brand meliputi pemikiran, keyakinan, perasaan, gambaran dan pengalaman sehingga akhirnya mereka bisa memberi preferensi merek, yakni kondisi di mana wisatawan merekomendasikan sebuah merek kepada orang lain atau menjadikan sebuah merek sebagai tolak ukur atas barang-barang dan jasa-jasa yang hendak dikonsumsi. 

Tenun khas Lombok dan ekraf mutiara, dua jenis buah tangan wajib dari pulau 1000 masjid. Dokpri
Tenun khas Lombok dan ekraf mutiara, dua jenis buah tangan wajib dari pulau 1000 masjid. Dokpri

Dari hal itu, kegiatan konferensi internasional ini terlihat tak hanya bicara khusus Mandalika saja. Dibahas pula Lombok secara khusus dan potensi pariwisata serta ekonomi kreatif bagi provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) secara umum.

Keterlibatan seluruh stakeholder juga diharap saling bersinergi sehingga Provinsi NTB punya kalender event sepanjang tahun dari skala lokal, nasional, sampai internasional. Sinergi inilah yang lantas menyepakati satu jargon yang merepresentasikan kekayaan wisata Indonesia sehingga menjadi 'Wonderful Indonesia'.

Kawasan wisata di Lombok ini layak menjadi salah satu dari ikon yang disebut Destinasi Super Prioritas (DSP) Mandalika. Peluang besar hadir dalam pengembangan potensi yang mendongkrak pertumbuhan ekonomi kreatif agar semakin baik di tengah pandemi. Apalagi sebelum pandemi, pariwisata telah menjadi salah satu pemasukan devisa yang sangat baik bagi beberapa negara, termasuk Indonesia.

Semoga saja setiap event olahraga yang telah didukung pembangunan infrastruktur kawasan wisata dan peningkatan produk lokal turut mempengaruhi kenaikan jumlah wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata Mandalika. Ayo! Pulihkan ekonomi bangsa dengan event olahraga dan wisata alam yang semakin dikenal dunia.

Ke Pantai Tanjung Ann bermain pasir putih 

Makan siangnya Ayam Taliwang dan Sate Rembiga

Dengan ide konstruktif kita akan berkontribusi 

Untuk majunya wisata olahraga dan alam di Mandalika!!

*Selong, 7 Desember 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun