Iya. Selewat tiga hari Ramadhan 1439 Hijriah, akhirnya buka bersama dilakukan anak-anak saya. Satu komunitas saya, Sahabat Lombok Taksi, memang sudah bersepakat berkumpul di momen buka bersama.
Sayang, karena pertimbangan satu dan lain hal (semacam a la surat-surat formal banget), saya harus melewatkan momen hangat ini. Namun foto kebersama mereka sudah terbagi di WAG (Whatsapp Group).Â
Memandangi setiap senyum di foto tersebut, tetap saja saya merasa ikutan hangat. Teman-teman bloger Lombok yang sering hadiri event-event dari manajemen Lombok Taksi (Blue Bird Lombok), tampak dengan masing-masing wajah senyum mereka, sudah menjawab keinginan  saya ikut berkumpul.
Nah, kembali ke bukber krucils, buka bersama dengan 'EO' (event organizer) putri sulung saya. Ia yang sudah di kelas 8, masih sangat suka bermain bersama anak-anak tetangga, di kisaran umur beda 3 sampai 4 tahun. Termasuk adik bungsunya yang berbeda 6 tahun. Es nutrisari dan sedikit potongan buah, bekal sendiri-sendiri (potluck), bukber krucils first scene berlangsung sukses.
Di Ramadhan tahun lalu, bukber krucils begini berlangsung tak terhitung. Bahkan, saat mati listrik sekali pun, kelompok krucils ini akan tetap berkumpul. Berbuka ditemani nyala lilin. Entahlah, serupa putri saya mempunyai kemampuan ekstra, meyakinkan setiap temannya untuk sungguh datang ke rumah.
Di Lombok, kini di hampir semua kota kabupatennya, jamak ditemukan spot-spot rumah makan, lesehan atau apapun istilahnya, digunakan sebagai venue buka bersama. Yang terbanyak, tentu saja di kota Mataram. Di Selong sendiri, satu yang cukup terkenal, Lesehan Elen.
Lesehan Elen benar-benar terapkan spot kekeluargaan. Tiga kolam dengan satu kolam anak-anak, dibuat di tingkat terbawah dan hampir pasti diramaikan pengunjung. Iya, lesehan ini berada di perengan sungai besar di kota Selong.
Kecuraman lokasi di'akal'I dengan membangun tingkap bersusun. Yang terbawah dan berada di sisi sungai (dipisahkan tembok), lokasi tiga kolam. Di tengah, berbagai lesehan tersedia. Mulai dari menampung 4 sampai 6 orang, sampai puluhan orang.Â
Konsep lesehan yang cocok menjadi venue bukber atau meeting ringan yang dilanjutkan momen makan bersama. Tingkat teratas yang sekaligus sebagai ruang depan (lobby ? ) , cenderung selalu sepi. Pengunjung lebih memilih untuk langsung ke spot-spot lesehan atau bercengkerama di sekitar kolam.
 Masih ada sekitar empat pekan ke depan, sebelum hari kemenangan di 1 Syawal nanti. Belum ada undangan bukber baru. Namun, saya akan masih selalu sama antusiasnya. Berapa kali lagi harus berhitung, bukber krucils akan terlaksana. Mungkin hanya akan selama saya pulang ke rumah. Libur di hari-hari kerja saya, Senin sampai Jumat. Lantas bukber terus menerus saat saya pulang (baca: berada di rumah).
Bukber rutin hari kerja di ruang belakang kantor saya dan bukber krucils, event rutin Ramadhan dari putri sulung saya dan teman-temannya.