Sabtu 5 Mei di akhir pekan lalu, akhirnya satu ruas jalan terpadat kota Semarang lengang. Iyap, Jalan Pemuda, ruas jalan yang dipadati kawasan pertokoan serta kantor-kantor pemerintahan. Ada Balaikota, dua sekolah menengah atas negeri yang berhadapan dengan Balaikota. Dua mall terbesar Semarang pun berada di jalan ini. DP Mall yang berdekatan dengan Lawang Sewu. Ada pula Mall Paragon, tepat di persimpangan paling ramai. Satu lampu merah yang menghubungkan ruas jalan padat lainnya.
Dua panggung besar megah di luar pagar kompleks Balaikota Semarang. Sekitar 5 panggung lain berada di seberangnya. Lokasi dari para penonton. Saya dan rekan bloger lain berada di tribun 2, persis di samping podium utama undangan VVIP. Saya sungguh sangat beruntung.
Pertama, sub tema Butterfly. Tema yang melukiskan kehidupan flora dan fauna khas pesisir, mencolok berwarna-warni.Â
Kedua, sub tema Asem Arang. Warna emas di tema ini menggambarkan pohon asem, penanda asal usul nama kota Semarang.Â
Ketiga, sub tema Art Deco. Bagi saya, sungguh tepat menyampaikan kesan unik dari Kota Lama Semarang.Â
Terakhir dan paling mengesankan saya, sub tema Sea. Kupu-kupu cantik serba biru. Gambaran dari kekayaan hasil laut, juga suasana khas pelabuhan Tanjung Mas Semarang.
Barisan defile pertama para kupu-kupu cantik sudah tampak bersiap. Seiring lagu rancak pertama dari panggung di sisi gapura, barisan pertama para kupu-kupu mulai berlenggok riang. Seolah terbang, warna warni mencolok ditimpa lampu sorot dari berbagai arah, Semarang di malam itu sungguh berkilau.
Dua tangan saya sibuk arahkan gadget dan action camera yang saya bekal. Enggan alihkan pandangan, tak ada jenak bidikkan opsi kamera atau video. Sesekali, saya sibuk update akun-akun sosial media, kabarkan kemeriahan on venue. Gemerlap International Semarang Night Carnival 2018 memang pantas dikabarkan segera.
Kota Semarang semakin petjah, karena di akhir carnival, God Bless dan Once semakin panaskan malam Minggu di kota yang pernah berjuluk Pesona Asia ini. Panggung utama kini padat penonton. Kemeriahan dan megahnya suasana selama carnival, enggan usai.
Namun, mengekor ujar-ujar, setiap awal selalu diiringi akhir. Selepas 3 jam yang menggairahkan bersama para kupu-kupu warna warni, sekitar pukul 10 lewat rombongan saya harus bergegas. Kembali menuju bis dan beristirahat di hotel yang disiapkan panitia.
Satu moment puncak, dari rangkaian trip 3 hari 2 malam. Jumat sampai Sabtu, 4, 5 dan 6 Mei di pekan lalu. Famtrip Bloger 2018,  saya bersama sekitar 20 bloger se Indonesia, 2 bloger Malaysia. Saya mewakili Lombok, tanah kelahiran saya. Datang penuhi undangan Badan Promosi Pariwisata Kota Semarang (BP2KS) serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang.